Kuasa hukum ahli waris dan pihak keluarga Woterembun/Hay dan berdiri di pintu masuk gedung BPBD, Skyline,Jayapura Selatan yang dipalang, Selasa (18/2/2025)
CEPOSONLINE. COM, JAYAPURA - Gedung BPBD yang berada di Skyline, Distrik Jayapura Selatan sejak Oktober 2024 dipalang.
Pihak ahli waris menegaskan tidak lagi memberi toleransi karena pemerintah terkesan tidak mau segera menuntaskan. Proses mediasi juga tak ada kejelasan dan masih menggantung.
"Ini dipalang sejak 14 Oktober 2024 dilakukan dan sudah ada mediasi dengan Kepala BPBD kemudian dijanjikan ketemu sekda namun hingga kini tidak ada kelanjutan, " kata kuasa hukum ahli waris, Petrus Wekan saat ditemui di lokasi pelalangan, Selasa (18/2/2025).
Pihaknya mempertanyakan mengapa bisa ada bangunan BPBD sementara sertipikat kepemilikan belum dikantongi.
"Lalu IMB nya bagaimana kok bisa bangun tapi tanpa ada surat kepemilikan, ini artinya ada oknum dinas yang bermain. Lalu saat proses pembangunan tidak ada pembicaraan sama sekali dan pihak ahli waris. Kami menunggu tapi tetap tidak dihiraukan, " sambung Petrus.
Artinya ada yang bermain dari dinas yang mengijinkan pembangunan. Sebab bangunan berdiri kan harus ada IMB dan sebelum IMB harus ada surat kepemilikan dulu.
Bahkan kata Petrus ada bahasa bahwa masalah ini bisa ditarik ke adat lagi. "Loh ini sertipikat hak milik yang sudah dikuasai sejak tahun 1992 dengan luas 6200 meterpersegi lebih dengan nomor sertipikat 238 dan 239. Selain itu kami sudah cek ke BPN bahwa ini memang milik klien kami, " tegasnya.
Petrus lantas mensomasi dengan memberi waktu 3 hari dimana jika tidak ada itikad baik maka akan langsung diajukan ke proses hukum. "Kami tunggu saja. Yang jelas pemda tak bisa memasuki lokasi pemasangan tanpa ijin saya atau ahli waris, " tutupnya. (*)
