• Senin, 22 Desember 2025

Tempati Lokasi Ilegal, Puluhan Pedagang Disomasi

Photo Author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 13:06 WIB
Puluhan tempat usaha di Jl Pasar Lama Abepura yang disomasi untuk dikosongkan terlihat masih beraktifitas seperti biasa. Kuasa hukum Rudy Maswi telah meminta Polda Papua untuk membantu proses eksekusi
Puluhan tempat usaha di Jl Pasar Lama Abepura yang disomasi untuk dikosongkan terlihat masih beraktifitas seperti biasa. Kuasa hukum Rudy Maswi telah meminta Polda Papua untuk membantu proses eksekusi

 

 

 (Foto:CEPOSONLINE/ABDEL GAMEL NASER)

 

CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA-Puluhan pedagang yang kini menempati lokasi di Pasar Lama Abepura diingatkan untuk segera mengindahkan somasi yang diberikan pemilik lokasi melalui kuasa hukumnya. Pasalnya lokasi yang berada di pingiran jalan utama Pasar Lama Abepura ini telah mengantongi putusan inkrah dari Mahkamah Agung (MA) sesuai nomor putusan 2602 K/Pdt/2024. Tak hanya itu sebelumnya didahului dengan putusan Pengadilan Tinggi (PT) nomor 55/PDT/2023/PT JAP.

 

Putusan ini dimenangkan oleh Rudy Maswi lewat kuasa hukumnya, Kodrat Efendi SH,MH. Sebelumnya di Pengadilan Negeri Kodrat digugat oleh penggugat Briyan Fingkreuw dan Ruth Awi. Untuk tingkat PN dimenangkan oleh penggugat namun pada tingkat PT dan MA dimenangkan oleh tergugat. 

 

“Jadi sudah ada putusan MA dari kasasi yang diajukan penggugat sehingga kami meminta bantuan Polda Papua untuk melakukan eksekusi,” beber Kodrat kepada wartawan di Entrop, Sabtu (4/1/2025). Lokasi yang disengketakan menurut Kodrat telah dibeli kliennya pada tahun dan telah memiliki bukti Sertipikat Hak Milik nomor 00151 dengan luas 998 meter persegi,”beber Kodrat.

 

“Kami sendiri sudah dua kali melayangkan somasi kepada para pelaku usaha di tempat tersebut namun mendapat perlawanan dan kekerasan. Karenanya dari putusan inkrah ini kami berharap Polda bisa memberikan kepastian hukum mengingat ada laporan sejak tahun 2023 yang hingga kini belum ditindaklanjuti,” imbuhnya. 

 

Kodrat menambahkan bahwa putusan Pengadilan Tinggi dikeluarkan pada 5 Oktober 2023 sedangkan putusan Mahkamah Agung keluar pada Juli 2024 yang menolak gugatan pemohon Briyan Fingkreuw dan Ruth Awi.

“Jadi, dengan adanya putusan ini, kami meminta para pedagang dan dua penggugat (Briyan dan Ruth) untuk segera mengosongkan tempat atau kami gugat lewat Pasal 385 KUHP tentang Penyerobotan Tanah dan pasal 167 ayat 1 tentang barang siapa yang memaksa masuk ke dalam rumah atau ruang atau pekarangan tertutup dipakai orang lain dengan melawan hukum atau berada disitu dengan melawan hukum dan tidak pergi dengan segera maka bisa diancam dengan pidana,” tutup Kodrat. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdel Gamel Naser

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ringroad Longsor Lagi, Akses Ditutup Total

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:01 WIB
X