CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, Lucky Ireeuw menyatakan aksi teror di Kantor Jubi, bentuk ancaman terhadap kebebasan Pers di Papua.
Sebab aksi serupa juga pernah terjadi kepada pimpinan Jubi, Viktor Mambor.
Bahkan Lucky Ireeuw sendiri juga pernah mengalami hal serupa di mana mobil miliknya dirusak OTK di Jembatan Merah Teluk Youtefa.
Dari berbagai peristiwa yang ada, belum ada satupun yang terungkap baik pelaku maupun motifnya.
"Saya minta untuk kasus ini, polisi harus lebih profesional, karena alat bukti sudah sangat cukup untuk mengungkap pelaku," tegasnya di Kantor Jubi, Rabu (16/10).
Diapun mengatakan untuk kasus tersebut, mengungkap pelaku tidak membutuhkan waktu yang lama, karena disekitar TKP terdapat berbagai CCTV yang dapat merekam aksi dari para pelaku.
"Saya minta kasus ini harus segera di ungkap, karena kalau tidak akan terus berulang," tegasnya.
Dengan begitu, tentu jurnalis ataupun media akan bekerja dengan tidak bebas," sambungnya.
Pihaknyapun akan mendampingi kasus tersebut sampai adanya kejelasan, terutama motif dari pelaku.
"Karena kita mau tau motifnya apa dan polisi dalam memproses ini profesional atau tidak," kata Pimpred Cenderawasih pos itu.
Baca Juga: Ledakan Bom Molotov di Kantor Media Jubi, Komnas HAM: Tamparan Keras bagi Polda Papua
Lebih lanjut, pristiwa yang membakar dua unit mobil milik Redaksi Media Jubi itu akan disebar luaskan ke seluruh media di Indonesia terutama Dewan Pers.
"Karena pristiwa ini bukan hanya untuk kita di Jayapura, tapi semua teman teman jurnalis maupun media pers di Indonesia," tutup Lucky. (*)