CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Kominfo bersama rombongan jurnalis dari Jakarta bertandang ke Kantor Graha Pena Cendrawasih Pos (Cepos), di Kota Jayapura, Papua, Kamis (8/8/2024).
Disambut langsung oleh Direktur Cenderawasih Pos, Nurul Hidayah Kadeni, didampingi Pimpred Cepos, Lucky Ireeuw, Pimpred Cepos online, Gratianus Silas,
dan Repel Koran Cetak, Abdel Gamel Naser.
Pertemuan singkat itu sharing berbagai hal diantaranya upaya management Cepos dalam mempertahankan koran cetak di tengah merebaknya media online, dan media massa.
Kemudian kerja-kerja jurnalis dalam menyajikan berita, serta sharing tentang upaya media dalam hal ini Cepos, mendorong pembangunan Papua melalui berita baik cetak maupun online.
Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Politik dan Pemerintah Dirjen IKP Kemenkominfo RI Agus Triyono mengatakan Cepos media yang paling unik, karena satu satunya yang bisa mempertahankan koran cetak di Papua.
"Kami sangat apresiasi dengan Cepos, karena di tengah merebaknya media online dan media massa, Cepos justru mempertahankan koran cetak," ujarnya.
Diapun mengharapkan Management dapat mempertahankan kekhasan itu, karena kebutuhan masyarakat akan koran cetak masih cukup tinggi.
"Kita harap melalui pemberitaan, Cepos dapat membantu pemerintah pusat, maupun daerah untuk mendorong pembangunan di Papua," harapnya.
Sementara itu terkait kunjungan para jurnalis, bagian dari program rutin Kemenkominfo. Dimana mulai masif dilakukan sejak tahun 2022.
"Ketika itu, kita undang teman-teman wartawan dari Papua ke Jakarta, kemudian berlanjut wartawan dari Papua Barat, dan tahun 2024 ini dari Jakarta yang ke Papua," jelasnya.
Tujuannya mendorong jurnalis dari Ibukota negara itu, melihat kondisi Papua secara kasat mata.
"Karena selama ini teman-teman wartawan dari Jakarta ini hanya bisa melihat Papua dari media," ujarnya.
Dengan kunjungan itu diharapkan jurnalis yang ada di Pusat ini, dapat juga mendorong pembangunan Papua melalui berita yang disajikan.
"Kalaupun ada berita miring tentang Papua tidak langsung disebarkan secara mentah kepada publik, tapi dengan data yang akurat, sehingga informasi yang disebarkan itu valid," harapnya (*)