CEPOSONLINE. COM, JAYAPURA - Untuk kedua kalinya dalam satu pekan ini, Kota Jayapura dilanda peristiwa kebakaran. Pada Kamis (25/7/2024) lalu, kali ini, di Perumahan sosial bumi teratai indah dok 8 atas RT:004/ RW:009, Kelurahan Imbi, Distrik Jayapura Utara, dilaporkan lima (5) unit rumah milik warga hangus terbakar. Peristiwa itu terjadi pada, Sabtu (27/7/2024) sekira pukul 20.39 WIT.
"Kami terima laporan dari warga sekitar pukul 20.39 WIT. Setelah melakukan validasi, saya perintahkan kepada semua unit yg ada pada 4 pos untuk melakukan operasi," jelas Kabid Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Jayapura, Margareta V. Kirana.
Kabid Damkar itu menjelaskan bahwa kebakaran tersebut bersumber dari Oven gas salah seorang warga. Menurut saksi mata, yang tidak mau sebutkan namanya mengatakan api disertai asap tebal dari salah satu rumah warga yang disinyalir sedang melakukan aktivitas usaha.
"Api disertai asap tebal dari rumah Bapak. Agus Triono, yang disinyalir sedang melakukan aktivitas usaha. Kemudian api dengan cepat merambat dan turut menghanguskan empat rumah lainnya yang berdekatan dengan rumah sumber api," jelas saksi mata itu.
Atas kejadian tersebut Damkar Kota Jayapura menurunkan empat unit Damkar milik Pemda Kota Jayapura dari Pos Mako, Pos Sektor Japsel, Pos Sektor Abe/Youtefa dan Pos Sektor Heram, dibantu 1 (satu) unit damkar milik TNI - AL , 1 unit mobil tanki milik PDAM serta beberapa unit mobil tanki isi ulang milik masyarakat.
Melalui rilisnya, Kabid Damkar Kota Jayapura itu menyebut kelima (5) pemilik rumah warga tersebut diantaranya, Bapak.Agus Triono, Ibu Wanggai / Tanawani, Bapak Karsudi, Bapak .H.Pengong, dan Bapak Kasman.
Kirana menambahkan Api dapat dikendalikan sekira pukul 22.54 WIT dan dilanjutkan dengan pembasahan total. Operasi pemadaman ini pun dipimpin Plh.Kadis Damkar kota Jayapura dengan menurunkan 39 personel.
Dalam peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa, sementara kerugian material yang dialami korban ditaksir lebih dari Rp 1 miliar.
Setelah semuanya dinyatakan aman terkendali, sekira pukul pukul 23.53 WIT, personil ditarik mundur.
"Hambatan dalam operasi pemadaman, yaitu akses ke lokasi kebakaran yang berada di ketinggian dan sempit. Kemudian tidak adanya sumber air terdekat (karena berada di ketinggian) sehingga pihak kami menjalani kesulitan, " jelas Kirana. (*)