CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Beberapa hari terakhir ini Kota Jayapura dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan durasi yang cukup lama.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V, Yustus Rumakiek, S.Si menyampaikan bahwa hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan ada 2 fenomena gangguan atmosfer yang terjadi bersamaan sehingga menyebabkan pertumbuhan awan hujan dan menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi.
Gangguan tersebut yakni adanya pumpunan angin di utara Papua serta adanya aktivitas gelombang kelvin.
"Gangguan-gangguan pada atmosfer ini meningkatkan suplai uap air pertumbuhan awan hujan, namun sifatnya harian sehingga umumnya menyebabkan kondisi cuaca signifikan dalam skala harian juga," kata Yustus, melalui Aplikasi pesan singkat Whatsapp kepada Ceposonline.com Selasa (12/3/2024).
Namun demikian, Yustus sampaikan kondisi tersebut bukan penyebab satu-satunya hujan terjadi, tetapi juga didukung oleh karakteristik pola iklimnya.
Kondisi iklim yang dimaksud Yustus adalah kondisi rata-rata cuaca untuk waktu yang lebih panjang, contohnya periode musim, sifat hujan, dan periode puncak musim hujan.
Lebi lanjut, Yustus sampaikan bahwa Kota Jayapura merupakan wilayah dengan tipe hujan Monsunal 1, atau wilayah dengan 1 musim saja yakni musim hujan sepanjang tahun.
Adapun puncak musim hujan di Kota Jayapura terjadi pada periode awal tahun biasanya pada bulan Januari, Februari dan Maret setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2024, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024," lanjutnya. Namun demikian, frekuensi kejadian hujan akan turun secara bertahap meninggalkan periode puncak musim hujan.
Ia juga menyampaikan prediksi cuaca untuk sepekan ke depan di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Pada, Rabu (13/3/2024) sampai dengan (19/3/2024) diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi antara (16/3/2024) hingga (18/3/2024) di wilayah Kota Jayapura, kabupaten Jayapura, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen dan Kep Yapen, "jelasnya. (*)