CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak telah dilakukan pada tanggal 14 Februari 2024 lalu.
Kendati seluruh proses Pemilu berjalan lancar dan aman, namun pelaksanaan Pemilu di Kota Jayapura tidak semuanya berjalan mulus.
Pasalnya masih ditemukan sejumlah pelanggaran yang berujung pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 6 TPS dan juga Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di 7 TPS.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, yang menyelenggarakan Pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga ada Bawaslu di sana sebagai pengawas.
"Jadi, KPU dan Bawaslu mereka adalah penyelenggara Pemilu secara independen dan mereka telah lakukan seluruh proses tahapan Pemilu hingga pencblosan pada tanggal 14 Februari 2024 lalu," ungkap Frans Pekey ketika ditemui Ceposonline.com di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Selasa (27/12/2024) pagi.
Namun kata Frans Pekey, pemerintah bersama Forkopimda akan tetap melakukan evaluasi hasil Pemilu.
Tentu dengan rapat bersama dengan pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu.
"Mungkin rapat evaluasi Pemilu ini kita lakukan setelah semua proses selesai. Kita tidak menganggu tahapan yang ada saat ini," tegas Frans Pekey.
Sambung Frans Pekey, saat ini proses tahapan Pemilu sedang pleno di tingkat PPD atau distrik.
"Nanti kalau semua hasilnya sudah tuntas hingga pleno penetapan suara baik di KPU Kota Jayapura maupun KPU Provinsi Papua hingga pusat baru kita sama-sama evaluasi. Kalau sekarang belum bisa biarkan KPU berkerja sesuai kewenangannya," tutup Frans Pekey. (*)
