CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan limbah medis, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura melakukan penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Primanru Jaya, Kamis (22/2/2024).
Kerja sama ini untuk mengatur sistem pengolahan sampah maupun limbah di RSUD Abepura.
"Nantinya semua sampah maupun limbah rumah sakit akan dikelola oleh PT Primanru Jaya," ungkap Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C. Urbinas, kepada Ceposonline.com, Jumat (23/2/2024).
Adapun pelaksanaan dari kerja sama tersebut, PT Primanru Jaya akan mengolah seluruh sampah maupun limbah RSUD Abepura, di tempat pengelolahan milik PT Primanru Jaya di Jakarta.
"Semua limbah medis rumah sakit, akan kumpulkan menjadi satu, lalu diangkut melalui kontainer ke pusat pengeolahan sampah milik PT Primanru Jaya yang ada di Jakarta," jelasnya.
Menariknya kata Daisy, pengelolahan limbah ini dapat dikontrol langsung oleh pihak rumah sakit melalui aplikasi Siraja.
"Kita dapat mengecek, proses pengangkutan limbah kita sampai di pusat pengolahannya di Jakarta," katanya.
Selain itu, melalui kerja sama ini RSUD Abepura juga dapat mengetahui kapasitas jumlah sampah maupun limbah rumah sakit setiap bulannya.
"Karena sebelum ditimbang akan dipilah sesuai jenisnya masing masing," ujarnya.
Dikatakan, manfaat dari kerja sama tersebut tidak hanya dampak lingkungan, tapi SDM dari sanitiasi lingkungan RSUD Abepura mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan peran dan fungsi profesinya masing-masing di setiap unit.
"Kalau selama ini peran sanitasi lingkungan kita hanya fokus mengurus sampah, tapi dengan adanya kerja sama ini mereka lebih fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting lagi," ujarnya.
Hal itupun dibangun, karena di Kota Jayapura belum memiliki tempat pengolahan limbah medis yang sesuai dengan standard lingkungan hidup.
"Dengan kerja sama ini, kita tidak lagi pikir soal perizinan pembuangan limbah medis, karena di Kota Jayapura belum ada tempat pengolahan limbah medis yang sesuai standar lingkungan hidup. Hal lain dengan kerja sama ini meminimalisir biaya
pemeliharaan limbah medis," tutup Daisy. (*)