CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA – Bentuk protes yang dilakukan massa west Papua terhadap para deklarator ULMWP akhirnya dijawab dan disetujui untuk dilakukan pemilihan ulang.
Proses pemilihannya akan dilakukan lewat kongres dan bukan melalui KTT seperti sebelumnya.
Agenda kongres ini akan dilakukan di Jayapura. “Sudah disepakati bahwa nantinya rakyat yang akan memilih siapa pemimpin mereka jadi bukan politisi,” beber Ketua Panitia, Bazoka Logo di Kampwolker, Senin (13/11/2023) siang.
Ia menyatakan untuk sosok siapa yang akan dipilih nantinya panitia yang akan menentukan kriteria calon pemimpin untuk selanjutnya dilakukan pemilihan. Bazoka menjelaskan bahwa proses pemilihan di Port Villa 25 Agustus lalu dianggap cacat hukum karena pemilihan dilakukan lewat KTT. Harusnya lewat kongres.
“Dalam konstitusi menjelaskan bahwa forum tertinggi untuk amandemen dan perubahan serta memilih dan mengangkat pimpinan ULMWP harus dilakukan lewat kongres bukan KTT,” bebernya.
Masyarakat, kata Bazoka meminta kongres digelar di bulan ini sebab Undang – undang sudah disahkan namun pemimpin belum dipilih.
“Untuk jadwal akan segera kami sampaikan. Semua berpeluang, Pa Benny Wenda dengan kabinetnya adalah pemimpin terbaik, begitu juga dengan Manase Tabuni juga pemimpin terbaik. Hanya nantinya masyarakat yang akan memilih lewat suara masing – masing. Jadi masyarakat dari 7 wilayah adat yang menentukan,” tambahnya.
Ia juga meminta agar pemimpin harus tunduk dengan apa yang mereka tulis sehingga tidak bisa menentukan sendiri. Disinggung soal dampak pada keamanan, kata Bazoka, kegiatan kongres ini tidak mengganggu ketertiban umum, arus lalu lintas dan tidak turun ke jalan.
“Kami pikir ini tidak mengganggu dan kami yakin tidak ada gesekan dengan aparat keamanan, ini bagian dari demokrasi dan biasa dilakukan,” tutupnya. (*)
