CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- RSUD Abepura kembali dipalang, Selasa (31/10/2023).

Kali ini pemalangan dilakukan masyarakat adat setempat.

Dari informasi yang diterima Ceposonline.com, pemalangan ini terjadi sekiranya pukul 06.30 WIT pagi tadi.

Pemalangan ini terjadi di dua titik, yakni di pintu masuk bagian atas dan pintu samping.

[irp posts="98975" ]

Belum diketahui pasti apa penyebab pemalangan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Papua tersebut.

Namun terlihat sebuah baliho berukuran besar menutup di pintu masuk RSUD Abepura tersebut.

Dalam baliho tersebut memberitahukan bahwa ‘Tanah Adat Milik Suku Awi Merahabia’.

[irp posts="104406" ]

Disebutkan, tanah pembangunan RSUD Abepura tersebut telah dipakai oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini RSUD Abepura mulai dari tahun 1963-2023.

Adapun beberapa poin yang dituliskan dalam baliho tersebut yakni, ganti rugi tanah RSUD Abepura segera diselesaikan dan pemalangan akan dibuka setelah dibayar lunas.

Kemudian, masyarakat adat ini menyampaikan, jasa pemakaian tanah dari tahun 1963-2023 (60 tahun) diperhitungkan.

Seluruh aktivitas kantor dan proses pembangunan diatas area RSUD Abepura untuk sementara dihentikan.

https://youtu.be/Av0xAru0Hhg?si=ExuLRmiAdABiHqgT

Dalam baliho berukuran besar ini juga masyarakat adat juga meminta RSUD Abepura agar segera dicopot dari jabatanya karena tidak mampu menyelesaikan masalah.

Mereka juga meminta Pj Gubernur Papua dan Ketua DPR Papua dan intansi teknis segera turun lapangan untuk menyelesaikan pembayaran ganti rugi tanah RSUD Abepura.

Baliho ini ditandatangani oleh Kepala Suku Merahabia.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan pemalangan RSUD Abepura masih berlangsung. (*)