Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekeybsaat meninjau langsung lokasi sumur gas di Kampung Bugis, Holtekamp, Distrik Muara Tami, Senin (23/10/2023). (Ceposonline.com/ROBERT MBOIK)

 

 

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey meminta warga Kota Jayapura untuk tidak mendekat ke area sumur gas yang baru ditemukandi Kampung Bugis, Holtekamp, Distrik Muara Tami.

Hal ini cukup berbahaya, meskipun diakuinya belum ada hasil penelitian dari pihak terkait mengenai kandungan zat kimia yang dikeluarkan dari dalam sumur tersebut.

"Saat ini sedang dilakukan studi oleh Geologi Uncen. Untuk itu, sambil tunggu hasil studi, aparat kepolisian dan pemerintah distrik, bersama-sama mengamankan area ini. Ini untuk menghindari dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dari warga. Ini tidak menjadi tontonan, karena sangat berbahaya. Saya minta warga supaya tidak mendekat sesuai dengan imbauan dari Polsek Muara Tami. Masyarakat harus ikuti, untuk kebaikan," kata Frans Pekey saat meninjau sumur yang mengeluarkan gas, Senin (23/10/2023).

Dia menjelaskan, untuk penanganan lebih lanjut mengenai fenomena tersebut, pemerintah akan menunggu hasil penelitian dari beberapa pihak terkait. Baik itu solusi jangka pendek maupun solusi jangka panjang.

Lanjut Frans Pekey, salah satu solusi jangka panjang yang akan dilakukan, yaitu pada tahun 2024 yang akan datang Pemerintah Kota Jayapura akan memfasilitasi kegiatan studi dan kajian secara menyeluruh di area kawasan itu. Ini penting untuk memastikan kandungan gas alam itu ada di kedalaman berapa meter, di bawah permukaan tanah.

"Supaya masyarakat ketahui dan aktivitas penggalian sumur tidak boleh sampai pada kedalaman itu," tutupnya. (*)