MERAUKE-Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Merauke Lukas Laksana Frans, Amd, IP, SH, M.Hum, berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk dapat menempatkan satu petugas kesehatan di Lapas Merauke untuk dapat melayani warga binaan di tempat tersebut ketika ada yang sakit.
“Mungkin melalui wartawan bisa juga memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk dapat banyu kami tenaga kesehatan,” kata Kalapas kepada wartawan, di ruangannya, Rabu (24/11).
Menurut Kalapas, ketika ada yang sakit maka pihaknya mesti bawa ke poliklinik atau puskesmas. Padahal sakitnya kemungkinan hanya karena pilex. Namun ini dilakukan karena memang tidak ada petugas yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan. “Kalau kita tidak tangani dan ada apa-apa di dalam, kita serba salah. Tentu kita yang disalahkan. Tapi kalau ada tenaga kesehatan kita tidak perlu bawa mereka keluar,” jelasnya.
Sebenarnya, beberapa tahun sebelumnya ada perawat khusus yang ditempatkan di Lapas Merauke namun karena mengikuti suaminya sehingga pindah dari Merauke tahun 2013 lalu. Dikatakan, sebelumnya sudah ada kerja sama dengan Puskesmas Gudang Arang, namun karena ada pandemi Covid-19 sehingga untuk sementara pelayanan dari puskesmas tersebut tidak berjalan lagi. Kalapaspun berharap, adanya perhatian untuk warga binaan di Lapas Merauke tersebut.
“Kalau saya condongnya diperbantukan saja begitu. Tapi kalau ada Nakes yang ditempatkan khusus disini kami lebih senang lagi,” teranganya.
Jumlah Nakes yang dibutuhkan, kata dia cukup satu orang perawat saja. “Kami akan coba buat surat permohonan lagi ke pemda, mudah-mudahan mendapat respon,” pungkasnya. (ulo/tri)