CEPOSONLINE.COM, KEEROM-Guna menambah wawasan bagi masyarakat untuk bijak menggunakan media digital jelang pesta demokrasi di tahun 2024, Diskominfo Kabupaten Keerom bersama Diskominfo Provinsi Papua menggelar sosialisasi literasi digital yang dilaksanakan di Arso II, Jumat (17/11).
Sosialisasi ini diikuti oleh Ormas, relawan, pelajar dan ASN se-Kabupaten Keerom. Dengan mengangkat tema, ‘Pemilu Sehat Dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Indonesia Maju’.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kominfo Keerom, Megiken Bangun bersama Kepala Seksi Pengelolaan Informasi dan Layanan Publik, Diskominfo Provinsi Papua, Kristius Bato'sau merupakan narasumber dalam sosialisasi ini.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Diskominfo Provinsi Papua, Ansar Irianto menyampaikan bahwa kegiatan ini mereka laksanakan guna memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak, khususnya pada tahun Pemilu.
“Selain kegiatan rutin, kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang literasi digital dengan tujuan masyarakat dapat mengetahui dan menyaring informasi dengan baik dan benar,” ungkap Irianto kepada awak media.
“Apalagi di masa politik ini akan banyak sekali konten dan berita hoax beredar tentang Pemilu yang dapat memecah persatuan anak bangsa. Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat dapat lebih bijak menyaring konten-konten positif dan informasi secara baik dan benar menciptakan ruang digital yang sehat,” sambungnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Keerom, Megiken Bangun menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama Diskominfo Keerom dengan Diskominfo Provinsi Papua jelang pesta demokrasi.
“Kegiatan ini sangat bagus dan penting sekali dalam memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Keerom dalam menyongsong pesta demokrasi 2024. Dengan literasi digital ini, diharapkan masyarakat dapat menyaring berita atau informasi dengan baik,” ujarnya.
Megiken menambahkan apabila masyarakat tidak bijak dalam menyaring informasi yang diterima, dapat berdampak pada pecahnya persatuan anak bangsa.
“Diharapkan para peserta sosialisasi dapat menyampaikan kepada masyarakat luas agar bijak dalam menggunakan sosial media dan memperkuat komunikasi publik untuk persatuan,” pungkasnya. (*)