CEPOSONLINE.COM, KEEROM- Dalam meningkatkan capaian imunisasi dengan penerapan Aplikasi Sehat Indonesia (ASIK), Dinas Kesehatan Keerom bersama Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2K) mitra Unicef kembali melakukan koordinasi lintas sektor dengan Dinas Pendidikan Keerom, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Keerom.
Koordinasi lintas sektor ini dilakukan guna memastikan data imunisasi anak yang terinput melalui ASIK benar-benar sesuai. Sebab Dinas Kesehatan atau Puskesmas ketika melakukan imunisasi di sekolah-sekolah kerap menemukan data NIK siswa tidak valid.
Pertemuan ini upaya mendukung program dan peningkatan cakupan imuniasasi di Kabupaten Keerom yang difasilitasi oleh YP2KP mitra Unicef. Kita berdiskusi terkait cakupan imunisasi anak sekolah yang mengalami kendala,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Keerom, dr. Bernadette Ekasoeci kepada Cenderawasih Pos, di Hotel Grande Arso II, Selasa (13/2) lalu.
Pada saat kita melakukan imunisasi di sekolah, teman-teman dari Puskesmas mengalami kesulitan dalam menginput di aplikasi ASIK. Karena tidak ada data NIK dari siswa yang kita imunisasi atau saat kita menginput NIK, yang keluar nama lain,” sambungnya.
Sehingga kata Ekasoeci, peran Dinas Pendidikan dan Dukcapil sangat penting dalam mendukung peningkatan imunisasi di Kabupaten Keerom.
Dia berharap, lewat koordinasi lintas sektor ini lebih mempermudah mereka dalam melakukan pendataan.
“Sehingga dari Dukcapil bisa membantu kami saat melakukan imunisasi, agar bisa sinkron dengan aplikasi, sehingga kendala teman-teman di lapangan bisa diatasi,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kabid Pelayanan Catatan Sipil, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Keerom, Iwan Budiarto mengatakan bahwa lewat koordinasi ini, pihaknya akan terus mendukung Dinas Kesehatan terkait sinkronisasi data dalam pelayanan imunisasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
“Karena ini sangat penting dalam pelayanan dasar, khususnya di bidang kesehatan, lebih khusus terkait dengan imunisasi. Kami akan segera melakukan tindakan bila ada data yang tidak sinkron,” ucap Iwan. (*)