KEEROM - Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., meminta kepada para petani dan juga OPD terkait dengan sektor pertanian untuk waspada dalam menghadapi fenomena El Nino yang merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah yang dapat mengakibatkan gagal panen.
Untungnya, kata Bupati Gusbager, sampai saat ini curah hujan di Kabupaten Keerom masih cukup baik. Sehingga dampak El Nino belum begitu terasa di Negeri Tapal Batas, Kabupaten Keerom.
“Curah hujan kita paling tinggi di Papua. Keerom dianugerahi Tuhan intensitas hujan sangat tinggi. Kabupaten Keerom itu paling lama dua tiga hari pasti ada hujan dan sampai saat ini bencana kekeringan tidak berdampak signifikan di Kabupaten Keerom,” ungkap Bupati Gusbager kepada awak media pekan lalu.
Bupati Gusbager menambahkan, El Nino yang mengakibatkan naiknya suhu, cuaca panas memang terasa. Namun dampaknya pada pertanian Keerom belum terasa karena hujan selalu terjadi di Kabupaten Keerom.
“Tetapi kita tetap harus waspada. Masyarakat terutama para petani harus tetap waspada terhadap kekeringan yang bisa mengakibatkan gagal panen. Kita perlu jaga juga potensi kebakaran karena panas yang tinggi oleh sebab itu saya berharap semua tetap waspada,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu meminta kepada petani Kabupaten Keerom bersama OPD terkait untuk memiliki perencanaan dalam menghadapi fenomena El Nino dengan menyediakan cadangan air seperti pembuatan sumur. Sehingga begitu tanaman kering langsung dapat dilakukan penyiraman.
Kata Bupati, petani Kabupaten Keerom juga merupakan penyuplai pertanian dan perkebunan untuk warga Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Sehingga dia meminta kepada seluruh petani dan OPD terkait untuk bisa mengantisipasi fenomena El Nino.
“Jangan sampai gagal panen. Karena jika ada sumur saya yakin penyediaan air masih cukup sehingga petani jangan sampai gagal panen. Jaga pertanian ini, karena jika gagal panen di Keerom maka bisa dipastikan kebutuhan pertanian di Kota dan Kabupaten Jayapura juga akan terganggu,” pungkasnya. (*)