CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Tepat 6 tahun lalu, bencana alam longsor dan banjir bandang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Setidaknya 112 orang tewas dan 94 orang hilang dalam peristiwa tersebut.
Adapun peristiwa ini terjadi pada 16 – 17 Maret 2019.
Peristiwa ini terjadi pada malam hari, tepatnya 16 Maret 2019.
Sebelum terjadinya banjir, kawasan Sentani diguyur hujan deras pada pukul 17.00 WIT.
Ketika itu, curah hujan ekstrem (235,1 milimeter per hari) memang turun sebelum banjir bandang.
Hujan sempat turun secara fluktuatif.
Pada akhirnya antara pukul 22.00 - 00.00 WIT hujan deras yang terjadi di sekitar pehuluan di Pegunungan Cycloop menyebabkan longsor menahan alur-alur sungai.
Sehingga dampak banjir ini semakin parah, di mana ada gelondongan kayu dan bebatuan sedimen yang dialurkan ke hilirnya.
Di daerah Jalan Doyo di Kabupaten Jayapura, banjir itu membawa sebuah gelondongan kayu besar yang menghalangi jalan.
Lebih dari itu, material banjir berupa lumpur setinggi 40-50 meter dan sampah yang berhamburan dari bukit Cycloop juga ikut turun.
Banjir ini melanda utara dan selatan Kabupaten Jayapura, serta Sentani dengan luas daerah tangkapan air banjir 15.199,83 hektar.
Adapun 9 kelurahan di Jayapura menjadi lokasi terdampak banjir.