CEPOSONLINE.COM, SENTANI - Guna meningkatkan produktivitas olahan sagu di Papua, FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations) atau Organisasi Pangan dan Pertanian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menggandeng para Ondoafi dari 3 kampung di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Rajendra Aryal, FAO Representative/Country Director For Indonesia and Timor Leste and Liaison Official For ASEAN, menjelaskan, inisiatif yang pihaknya lakukan tersebut tidak lepas dari upaya meningkatkan usaha masyarakat setempat yang sudah ada.
"Kami bekerja sebagai agen teknis yang akan bergandengan tangan dengan masyarakat adat dalam pengelolaan sagu, meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait sagu, serta manfaat dari sagu itu sendiri, " katanya kepada Ceposonline.com, Rabu (7/2/2024) kemarin.
Diakuinya, melalui diskusi yang pihaknya lakukan ada beberapa poin yang telah menjadi pembahasan khusus seperti jenis-jenis sagu di Sentani, khususnya di kampung Yoboi dan dua kampung lainnya.
"Dan yang akan menjadi fokus dari FAO adalah bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih dalam hal mendapatkan informasi yang tepat sasaran, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura, " katanya lagi.
"Demikian, diskusi ini juga yang akan menjadi penentu bagi kami untuk mendatangkan mesin-mesin produksi pengolahan sagu nantinya, " jelasnya.
Diketahui, FAO bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan Indonesia, dalam memanfaatkan berbagai isu seperti pangan, lingkungan, dan sebagainya.
"Untuk project kali ini, kami membangun sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang disampaikan oleh masyarakat setempat.”
“Project ini juga merupakan inisiatif yang telah kami lakukan di Sulawesi pada 2016 dan 2019 lalu," terangnya.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Pangan, Yonif 757/GV Gandeng OAP Tanam Padi
Sementara itu, Mewakili Pj Bupati Jayapura, Plt Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Jenny Deda, menjelaskan, berdasarkan penyampaian dari FAO, Pemerintah Kabupaten Jayapura sangat mendukung upaya tersebut.
"Kami menyambut positif, di mana pengelolaan sagu yang akan dilakukan ini pastinya dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada.”
“Kalau saat ini sagu di Papua hanya banyak dikonsumsi oleh masyarakat lokal seperti Papeda, dengan bantuan dari FAO sagu bisa diolah menjadi beragam jenis makanan lain yang juga bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat, " terangnya. (*)