CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Pemerintah Kota Jayapura kini menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Rabu (22/10/2025).
Sementara itu Rakor yang berlangsung di Jakarta tersebut dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jayapura.
Adapun Rakor ini menjadi momen penting bagi Pemerintah Kota Jayapura untuk memperjuangkan penyesuaian tata ruang yang telah tertunda selama satu dekade.
Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, memimpin langsung pemaparan dalam forum strategis tersebut.
“Sudah 10 tahun RTRW Kota Jayapura belum diperbarui. Kini, dengan arah pembangunan yang berkembang pesat, khususnya di Distrik Muara Tami, kami berharap revisi RTRW dapat segera disetujui,”ungkap Abisai Rollo.
Pada paparannya, Abisai Rollo menyampaikan berbagai potensi wilayah yang dimiliki Kota Jayapura saat ini.
Kota Jayapura dinilainya memiliki kelayakan fisik untuk pengembangan kawasan perkotaan, serta potensi besar di sektor pertanian, perikanan, pariwisata dan budaya.
Adapun sejumlah potensi strategis Kota Jayapura yakni mulai dari potensi lahan perkotaan yang memungkinkan pengembangan kawasan dengan tingkat kemudahan pembangunan yang tergolong sedang.
Pertanian dan perikanan yang dapat menjadi tulang punggung ketahanan pangan sekaligus mendorong industri pengolahan.
Pariwisata alam dan budaya, seperti Pantai, Cagar Alam Pegunungan Cycloops, dan Teluk Youtefa, serta keberadaan kampung-kampung adat yang unik.
Kota strategis nasional, pusat pendidikan, sosial, ekonomi, serta gerbang perdagangan internasional karena lokasinya di perbatasan Papua Nugini dan Samudera Pasifik.
Kemampuan menyelenggarakan event berskala internasional, menjadikan Jayapura berpotensi sebagai pusat kegiatan regional di kawasan Pasifik.
Ia juga menekankan peran Kota Jayapura sebagai, pusat kawasan strategis nasional di wilayah timur Indonesia.
"Jadi, Kota Jayapura adalah gerbang perdagangan internasional karena berbatasan langsung dengan Papua Nugini,"terang pria yang biasa disapa ABR ini.