CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- SMA Negeri 4 Jayapura saat ini dipalang oleh masyarakat adat atau pemilik hak ulayat.
Pemalangan tersebut, buntut dari penerimaan siswa baru yang mana ada beberapa anak-anak Port Numbay tidak diterima di sekolah tersebut.
"SMA Negeri ini memang spesial, setiap tahun pasti ada masalah ketika ada penerimaan siswa baru, karena memang memiliki daya tarik yang cukup luar biasa dari anak-anak yang ingin bersekolah disini,"ucap Frans Pekey ketika meninjau pemalangan SMA Negeri 4 Jayapura, Senin (24/6/2024) pagi.
Kata Frans Pekey, tahun ini SMA Negeri 4 Jayapura kembali mendapatkan masalah yang sama lagi.
"Saya dan Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo sudah bertemu dengan masyarakat adat, kita mau cari solusi untuk penyelesaian masalah ini bersama pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Jayapura," terang Frans Pekey.
Frans Pekey mengatakan, telah disepakati antara masyarakat adat untuk prosesi adat membuka palang.
Kemudian proses penerimaan siswa baru di SMA 4 Jayapura ini, dimana pihak Dinas Pendidikan dan sekolah harus melakukan pengolahan data kembali lanjutan terutama yang belum tuntas.
"Waktunya hanya 2 hari, prioritasnya adalah, pertama anak-anak Port Numbay khususnya yang ada dalam keondoafian besar yang ada di Tobati-Enggros di wilayah SMA N 4 Jayapura ini,"tegas Frans Pekey.
Kemudian kata Frans Pekey, prioritas kedua adalah, berdasarkan zonasi tempat tinggal dari anak-anak yang ada di sekitar SMA Negeri 4 Jayapura.
"Saya berharap waktu 2 hari ini bisa dituntaskan masalah penerimaan siswa baru ini oleh Dinas Pendidikan dan pihak sekolah nanti, sehingga sekolah bisa beraktifitas kembali," tutup Frans Pekey. (*).