• Senin, 22 Desember 2025

Sudah 50-an Nakes RSUD Terpapar Corona

Photo Author
- Senin, 22 Februari 2021 | 17:30 WIB
dr. Yenny Mahuze (Foto:Sulo/Cepos)
dr. Yenny Mahuze (Foto:Sulo/Cepos)

MERAUKE- Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) khususnya RSUD Merauke yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Menurut Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze, hingga saat ini tenaga kesehatan (Nakes) baik dokter dan perawat yang terpapar Covid-19 secara kumulatif lebih dari 50 orang.
“Kalau sampai sekarang Nakes RSUD Merauke yang terpapar Covid -19 lebih dari 50 orang,” kata Yenny Mahuze saat ditemui Cenderawasih POs.
Namun jika seluruh tenaga kesehatan yang ada di Merauke yang terpapar Covid-19, lanjut dia, diperkirakan lebih dari 100 orang, dimana diantara Nakes yang terpapar tersebut sudah ada yang meninggal dunia. Yenny Mahuze menjelaskan bahwa Nakes yang terpapar Covid tersebut bisa dari rumah sakit tapi bisa juga di luar rumah sakit. Karena saat ini yang terjadi sudah transmisi lokal.
“Tapi kalau dilihat, Nakes yang terpapar ini lebih banyak terjadi saat di luar rumah sakit. Kalau di rumah sakit, prokes bagi setiap petugas prokes cukup ketat. Tapi, kalau sudah di luar rumah sakit, kita sudah tidak tahu,’’ jelasnya.
Sebab, lanjut dia, ketika di luar bisa ketemu dengan siapa saja dan lebih berbahaya ketika kumpul-kumpul baik dengan keluarganya sendiri maupun dengan orang lain. “Nah, ketika makan dan minum, pasti masker dibuka,” katanya.
Karena itu, lanjutnya, di tengah pandemi saat ini masyarakat baiknya hindari kumpul-kumpul terlebih apabila dalam rumah ada anggota keluarga yang rentan kena virus karena imun tubuhnya sudah menurun.
Yenny mencontohkan salah satu dari 3 pasien Covid-19 yang meninggal pada Jumat (18/2) mengamuk di kamar jenazah dan tidak terima keluarganya yang meninggal tersebut dinyatakan Covid-19. “Kita tidak mungkin mengcovidkan orang. Tapi itu hasil laboratorium sendiri yang hasil pemeriksaan swab positif terkonfirmasi Covid-19,” jelas Yenny.
Menurut dia, mungkin pasien memang tidak pernah keluar rumah, namun anggota keluarganya yang keluar masuk membawa virus. “Kalau anggota keluarganya itu imunnya masih kuat, sehingga mampu melawan virus yang masuk. Tapi kalau ada orang dalam rumah yang punya penyakit bawaan itu yang harus kita jaga jangan sampai dia yang kena karena imun tubuhnya sudah rendah. Nah, ini yang biasanya tidak dipahami masyarakat,” tandasnya. (ulo/tri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Aleix Espargaro Tiru Gaya Boncengan "Emak-emak"

Sabtu, 12 Februari 2022 | 08:08 WIB

Seharusnya Masuk Kota Jayapura Harus Antigen

Minggu, 6 Juni 2021 | 09:30 WIB

Tidak Ada Lonjakan, Namun Tetap Prokes

Minggu, 6 Juni 2021 | 09:00 WIB

Dinkes Pastikan Kebutuhan Vaksin Papua Cukup

Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:00 WIB

Tinggal Tiga Pasien Covid Dirawat

Jumat, 4 Juni 2021 | 22:00 WIB

Dorong Percepatan Vaksinasi di Papua

Kamis, 3 Juni 2021 | 07:00 WIB

Menjaga Perilaku Hidup Sehat Ditangah Pandemi

Sabtu, 29 Mei 2021 | 10:00 WIB

Komunikasi Intensif Antar Rumah Sakit Harus Ada

Jumat, 28 Mei 2021 | 09:30 WIB

Penyintas Diminta Mendonorkan Darahnya

Senin, 24 Mei 2021 | 13:30 WIB
X