• Senin, 22 Desember 2025

Gandeng BNN, Lapas dan KKP untuk Support Program Vaksinasi

Photo Author
- Jumat, 5 Februari 2021 | 07:30 WIB
dr. Aaron Rumainum, M.Kes  gratianus silas/cepos 
dr. Aaron Rumainum, M.Kes  gratianus silas/cepos 

JAYAPURA- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menerangkan bahwa pelatihan vaksinasi bagi tenaga vaksinator telah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota. Tidak hanya itu, pihaknya juga menggandeng berbagai stakeholder dalam pelatihan  vaksinasi.


“Kami libatkan Poltekes Jayapura untuk ikut pelatihan. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura juga kita latih dan sudah selesai pelatihannya kemarin,” terang dr. Aaron Rumainum, M.Kes., Kamis (4/2) kemarin.


Adapun, tenaga kesehatan di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Jayapura juga diberikan pelatihan sebagai tenaga vaksinator. Sama halnya dengan tenaga kesehatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura yang diberikan pelatihan vaksinator.


“Nanti bulan Maret itu kan sudah masuk pada vaksinasi ASN/pejabat publik, sehingga makin banyak yang divaksin. Kalau hanya Puskesmas saja yang bergerak, proses vaksinasi akan lambat berjalan, sehingga kita libatkan banyak pihak,” tambahnya.


  “Kami juga sudah selesai pelatihan dari Wamena. Sedangkan Intan Jaya itu vaksin belum tiba, tapi kita rencana kirim (vaksin) tanggal 8 Februari, dan dilakukan (vaksinasi) di Nabire, lalu nanti di Puskesmas Sugapa, Intan Jaya,” jelasnya lagi.


Sebelumnya, dipaparkan dr. Rumainum bahwa sudah 143 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Jayapura yang telah dilatih sebagai vaksinator. Kemudian, untuk Kabupaten Jayapura, ada 136 nakes. Selain itu, 145 nakes di Mimika juga sudah dilatih.


“Adapun 7 nakes di Pegunungan Bintang, 69 nakes di Keerom, 71 nakes di Sarmi, 103 nakes di Biak Numfor, 16 nakes di Mamberamo Raya, 119 nakes di Nabire, 30 nakes di Lanny Jaya, 17 nakes di Supiori, dan 150 nakes di Merauke, ada yang sudah dan ada yang sedang dilatih dalam pelatihan vaksinator,” paparnya.


Diterangkan dr. Rumainum bahwa pihaknya menargetkan hingga di akhir Januari ini, 2.100 vaksinator sudah dilatih.


“Kita target sampai akhir bulan ini ada 2.100 vaksinator. Sedangkan total vaksinator di Papua itu harus capai 4.000 orang,” terangnya.


Kata dr. Rumainum, pihaknya memang menekankan pentingnya pelaksanaan pelatihan vaksinasi bagi tenaga vaksinator sebelum vaksinasi dilakukan. Hal ini tak lain untuk menyampaikan hal-hal teknis dalam vaksinasi Covid 19 yang dilakukan.


Pada umumnya, vaksinasi atau imunisasi memang sudah kerap kali sudah dilakukan. Namun, untuk vaksinasi Covid 19 ini sendiri baru pertama kali dilakukan, sehingga kesiapan tenaga vaksinator dalam melakukan vaksinasi pun harus dipastikan.


“Kita di Papua tidak boleh coba-coba (vaksinasi). Kalau di tempat lain mungkin boleh vaksin dalam keadaan tangan gemetar atau sudut suntikan yang tidak tegak lurus, tapi di Papua, tidak boleh, sehingga kita harus mengikuti pelatihan vaksinator selama 3 hari,” pungkasnya. (gr/ary)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Aleix Espargaro Tiru Gaya Boncengan "Emak-emak"

Sabtu, 12 Februari 2022 | 08:08 WIB

Seharusnya Masuk Kota Jayapura Harus Antigen

Minggu, 6 Juni 2021 | 09:30 WIB

Tidak Ada Lonjakan, Namun Tetap Prokes

Minggu, 6 Juni 2021 | 09:00 WIB

Dinkes Pastikan Kebutuhan Vaksin Papua Cukup

Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:00 WIB

Tinggal Tiga Pasien Covid Dirawat

Jumat, 4 Juni 2021 | 22:00 WIB

Dorong Percepatan Vaksinasi di Papua

Kamis, 3 Juni 2021 | 07:00 WIB

Menjaga Perilaku Hidup Sehat Ditangah Pandemi

Sabtu, 29 Mei 2021 | 10:00 WIB

Komunikasi Intensif Antar Rumah Sakit Harus Ada

Jumat, 28 Mei 2021 | 09:30 WIB

Penyintas Diminta Mendonorkan Darahnya

Senin, 24 Mei 2021 | 13:30 WIB
X