CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tolikara menggelar kegiatan Analisis Situasi dalam Rangka Pelaksanaan Aksi Konvergensi untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (P3S) Tahun 2025 yang berlangsung di Jayapura, Senin (14/7/2025) hingga Jumat (18/7/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perangkat daerah terkait, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Sosial, serta Dinas Komunikasi dan Informatika.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Tolikara, Willem Wandik, S.Sos didampingi Wakil Bupati, Yotam Wonda SH.,M.Si, dan Sekretaris Daerah Tolikara, Dr. Yosua Noak Douw, S.Sos, MM.
Dalam sambutannya, Bupati Willem Wandik menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni atau seminar formal, tetapi merupakan bagian dari komitmen serius untuk menyusun langkah konkret dan memperkuat manajemen penanganan stunting di Tolikara.
"Stunting bukan hanya soal tinggi badan anak yang lebih pendek dari usianya. Ini adalah ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia masa depan. Anak yang stunting akan mengalami gangguan perkembangan otak, kesulitan belajar, bahkan gagal mengejar pendidikan tinggi," tegas Willem Wandik, usai buka kegiatan Senin (14/7/2025)
Ia juga menyoroti bahwa anak-anak yang mengalami stunting berisiko menjadi generasi yang hilang (lost generation), karena tidak mampu menjadi tulang punggung keluarga, masyarakat, apalagi memimpin di masa depan.
Lebih lanjut, Willem Wandik mengakui bahwa program penanganan stunting di masa lalu kerap berhenti pada tataran diskusi tanpa aksi nyata. Ia berharap kegiatan analisis ini menjadi titik balik untuk menciptakan sistem penanganan yang lebih terstruktur, terukur, dan terintegrasi.