CEPOSONLINE.COM, SARMI-Proses pendataan Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Sarmi terus menunjukkan capaian yang menggembirakan. Hingga awal Juni 2025, pendataan telah mencapai sekitar 97 persen dari total estimasi jumlah OAP di wilayah tersebut. Namun, di balik progres yang positif ini, sejumlah tantangan teknis masih menjadi hambatan bagi para petugas di lapangan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sarmi, Ronaldy Irfak, mengungkapkan bahwa keterbatasan jaringan internet dan minimnya ketersediaan listrik didaerah pedalaman menjadi kendala utama yang memperlambat proses pendataan.
“Jaringan internet yang tidak stabil dan masalah listrik sering kali mengganggu kelancaran kerja kami, apalagi saat input data harus dilakukan secara real time. Di beberapa distrik, bahkan harus menunggu waktu tertentu agar bisa online atau mengisi daya perangkat,” kata Ronaldy, Rabu (4/6).
Meskipun menghadapi keterbatasan tersebut, Ronaldy memastikan bahwa tim di lapangan tetap menjalankan tugas dengan semangat tinggi. Pendataan terus dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah.
Selain kendala teknis, tantangan lainnya adalah keterbatasan waktu, karena para petugas pendata juga memiliki tanggung jawab pekerjaan lain. Namun demikian, menurut Ronaldy, secara umum proses tetap berjalan aman dan terkendali.
“Jumlah OAP yang sudah tercatat sekitar 32.871 jiwa, tetapi kami perkirakan angka riil bisa lebih dari itu. Maka dari itu, meskipun pendataan mencapai 100 persen, proses ini tidak akan berhenti. Data OAP ini sangat penting untuk mendukung penentuan alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus),” jelasnya.(*)