CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Batalnya laga antara PSBS Biak vs PSS Sleman di Papua salah satunya disebabkan masalah lampu penerangan di Stadion Lukas Enembe Sentani, Kabupaten Jayapura.
Hal ini berdasarkan hasil peninjauan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator penyelenggaran Liga 1 Indonesia di Stadion Lukas Enembe yang bakal diguanakan PSBS Biak sebagai homebase.
Meskipun demikian, Presiden PSBS Biak, Yan Mandenas, bersyukur karena Pemprov Papua selaku pemilik Stadion Lukas Enembe langsung gerak cepat membenahi masalah yang ada.
Baca Juga: Bio Paulin: Di Era Sepak Bola Modern, Pemain Harus Bisa Bermain di Banyak Posisi
Sebab, PSBS Biak sendiri bakal menggelar laga di malam hari, sehingga lampu penerangan menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi.
“Pemprov Papua sudah tanggap terhadap kendala yang ada di Stadion Lukas Enembe,”
“Sehingga langsung mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki lampu yang rusak.
“Dengan demikian, mudah-mudahan lawan Barito Putera pada 26 April 2025 nanti, kita sudah bisa main di Stadion Lukas Enembe.”
“Sebab, lawan Barito Putera juga nanti kita akan main malam (hari),” jelasnya.
Stadion Lukas Enembe memang menjadi atensi khusus karena bakal digunakan PSBS Biak di sisa laga kandang Liga 1 musim ini.
Sebelumnya, diketahui bahwa masalah kesiapan Stadion Lukas Enembe ada pada lampu penerangan yang belum memenuhi syarat minimal untuk menggelar pertandingan di malam hari.
“Minimal itu 1.200 – 1.500 lux untuk menerangi Stadion Lukas Enembe, baru kita bisa main malam,” kata Mandenas.
Namun, Mandenas mengatakan bahwa Pemprov Papua sudah tanggap terhadap kendala yang ada di Stadion Lukas Enembe, sehingga langsung mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki lampu yang rusak. (*)
