“Babak pertama kami sempat ketinggalan terus diperbaiki pada babak kedua dan akhirnya kami dapat momentum dan bisa mencetak dua gol dalam waktu singkat,” ungkap Ricardo usai laga.
Pelatih yang akrab disapa Erik itu juga mengaku insiden padamnya lampu stadion membawa berkah bagi mereka.
“Jujur saja dalam kejadian mati lampu tadi kami merasa pihak yang paling dirugikan karena kami dalam momentum lagi menyerang. Ternyata di moment tersebut justru saya merasa Persela sedikit kehilangan konsentrasi sehingga kami bisa mencetak dua gol dalam waktu yang sangat cepat,” ujarnya.
“Entah mati lampu itu berkah bagi kita tapi saya rasa itu hasil kerja keras dari pemain,” sambungnya.
Kemudian pelatih kepala Persela, Aji Santoso melayangkan rasa kecewa dengan penampilan anak asuhnya yang kehilangan konsentrasi pada akhir-akhir babak kedua.
“Pertandingan kita kalah dan sangat disayangkan, kita sempat unggul 1-0 tapi tidak bisa mempertahankan kemenangan,” ucapnya.
Terakit insiden mati lampu, pelatih berusia 55 tahun itu tak ingin mengambinghitamkan kejadian tersebut dengan kekalahan mereka.
“Tidak sih, karena lampu mati tidak ada unsur kesengajaan. Tapi yang jelas saya bertanggungjawab dengan hasil hasil ini,” katanya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa cederanya beberapa pemain kunci membuat mereka sedikit kewalahan menghadapi agresivitas anak-anak Persipura. (*)