Ini juga tak lepas dari pencapaian, prestasi, hingga pengalamannya berkarier bertahun-tahun di dunia sepak bola.
Selain mengisi posisi naturalnya sebagai striker, Boaz juga pernah dipercaya pelatih untuk bermain di posisi seperti false nine, winger, hingga menjadi motor penggerak serangan Persipura di beberapa laga.
Namun, di atas itu semua, penyerang kelahiran 16 Maret 1986 tersebut kerap kali menunjukkan leadership-nya di atas lapangan.
Tak heran, selain sebagai panutan lewat aksinya di lapangan, Boaz juga menjadi mentor yang baik.
Apalagi, Persipura kini dihuni banyak pemain muda.
Ia kini lebih banyak memberikan kesempatan bagi generasi baru Persipura.
Di beberapa kesempatan ketika Persipura diberi hadiah penalti, Boaz kerap menolak untuk mengeksekusinya.
Hal ini teringat jelas pada laga Persipura kontra Gresik United di Stadion Mandala Jayapura, 14 Desember 2024 lalu.
Dua kali Boaz Solossa menolak mengeksekusi penalti pada laga itu.
Sebaliknya, ia berikan kepada juniornya, Ramai Rumakiek.
"Ya, pelatih memang menunjukkan saya untuk pertama mengambil apabila ada pinalti, lalu kedua Ramai Rumakiek,"terangnya.
"Tapi saya lihat Ramai Rumakiek lebih siap untuk ambil 2 penalti itu,"ucap Boaz Solossa.
Boaz Solossa menyampaikan, ia melihat Ramai Rumakiek punya motivasi dan semangat lebih.
"Ramai saya lihat punya ambisi lebih di laga ini, sehingga saya berikan kepada dia untuk ambil penalti. Saya juga ingin dia lebih baik dan menambah kepercayaan dirinya," tutup Boaz Solossa.