papua

Gubernur Papua Janji Ganti Direktur RS dan Perbaiki Layanan Usai Kasus Kematian Ibu Hamil

Sabtu, 22 November 2025 | 05:47 WIB
Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri didampingi pejabat Pemprov saat mendengar keterangan dari keluarga besar Kabey-Sokoy di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (21/11/2025) (CEPOSONLINE. COM/HUMAS PEMPROV)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Kematian Irene Sokoy bersama anak dalam kandungannya masih menjadi perbincangan publik, apalagi kematiannya diduga karena buruknya pelayanan rumah sakit yang lebih mendahulukan prosedur administrasi daripada nyawa manusia.

Beberapa orang berkisah, Irene dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia dalam perjalanan bolak-balik menuju rumah sakit.

Warga Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura itu meninggal pada Senin (17/11/2025), sekira pukul 05.00 WIT.

"Apa yang keluarga kami alami adalah hal yang sangat menyakitkan, kami dari kampung datang minta pertolongan medis, tapi tidak dapat pelayanan yang baik," kata Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey, Jumat (21/11/2025) malam.

Suami almarhumah, Neil Kabey juga menyoroti buruknya pelayanan RS terhadap istri dan anaknya, terutama ketiadaan dokter saat pasien sangat membutuhkan penanganan. 

"Kalau saat itu di RSUD Yowari ada dokter, saya yakin istri dan anak saya masih hidup. Kenapa tidak ada dokter pengganti jika memang dokter saat itu tidak ada," kata Neil.

Menanggapi kisah pilu tersebut, Gubernur Papua Matius D. Fakhiri yang saat itu datang didampingi Ny. Eva Fakhiri, Penjabat Sekda Papua Christian Sohilaet, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Papua Arry Pongtiku, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Anton Tony Mote, serta perangkat kampung setempat menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam.

"Saya baru mau memulai, tetapi Tuhan sudah memberikan satu contoh kebobrokoan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua”

“Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah, mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah," tegas Fakhiri.

Gubernur Fakhiri berjanji akan segera melakukan evaluasi mendalam dan memastikan semua direktur RS yang berada di bawah pemerintah provinsi akan diganti.

Ia juga menyebut banyak peralatan medis yang rusak karena diabaikan oleh para direktur.

"Hal ini sudah saya minta langsung ke Menteri Kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di RS yang ada di Provinsi Papua”

“Saya yakin ada sekat-sekat yang merusak pelayanan di RS. Saya pastikan akan memperbaiki ini,” ujarnya.

Kata gubernur, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat. Termasuk akan memanggil semua direktur RS pemerintah maupun swasta.

Halaman:

Tags

Terkini