papua

Kapolda Berang, Ada Korban Rudapaksa dari Demo di Nabire

Selasa, 9 April 2024 | 09:45 WIB
Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk ketika berdiskusi dengan Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri dan Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey di Jayapura Senin (8/4) malam (ceposonline.com/GAMEL)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjend Pol Mathius Fakhiri nampak berang setelah mendengar penjelasan dari Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk terkait adanya korban rudapaksa atau pemerkosaan yang terjadi disela – sela aksi demo di Kabupaten Nabire, Jumat (5/4). Iapun meminta Kapolres Nabire untuk mengusut dan menangkap pelaku.

Informasi yang tersebar perempuan yang menjadi korban rudapaksa ada 2 orang dengan pelaku lebih dari 1 orang. “Kejadian itu (pemerkosaan) sesungguhnya ada dan sekali lagi saya meminta kapolres segera menangkap pelakunya,” tegas Mathius Fakhiri menjawab pertanyaan CeposOnline.Com dikediamannya di Jayapura, Senin (8/4) malam.

Aksi demo ini dikomandoi Front Rakyat Peduli HAM Papua yang memprotes tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oknum TNI Februari lalu. Kapolda mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan pelaku adalah perbuatan bejad dan menunjukkan karakter manusia yang memang mencari kesempatan disaat terjadi keributan.

“Saya sudah mendengar langsung cerita dari Pj Gubernur (Ribka Haluk) bahwa dari kelakuan laki – laki akhirya perempuan yang menyelesaikan. Saya malu mendengar ini dan itu bejadnya seorang laki – laki yang memperkosa kemudian yang menyelesaikan justru perempuan,” kata Kapolda dengan nada meninggi.

Kapolda nampak marah karena aksi demo dimanfaatkan untuk memperkosa orang yang tidak bersalah yang seharusnya dilindungi.

“Tidak malukah pelaku itu. Siapapun dia apalagi merempuan tolong harkat dan martabatnya dijaga, tidak peduli dia bekerja di tempat hiburan malam atau sejenisnya jadi saya tegaskan bahwa betul pemerkosaan itu ada dan bukan cerita bohong,” tegasnya.

“Tidak bisa beralasan demo kemudian melakukan pemerkosaan seperti itu. Saya sebagai laki – laki saya malu sebab pelaku laki – laki tapi yang selesaikan ibu gubernur lalu mau mengatakan tidak ada pemerkosaan?, mau mengatakan karena dia bekerja ditempat hiburan malam jadi layak diperlakukan seperti itu?,” sindirnya.
Ia meminta para pelaku berhenti dengan cara – cara tak terpuji seperti ini apalagi ada perbuatan penganiayaan terhadap warga non Papua.

“Memang warga pendatang itu binatang? Tidak bisa seenaknya begitu dan jangan karena ia pendatang akhirnya semena – mena. Siapapun dia jangan dijadikan korban karena tak ada kaitannya. Sekali lagi saya meminta pelakunya ditangkap,” tutup Fakhiri. (*)

Tags

Terkini