papua

Dimulai dari Kampungnya, JJO Bangun Home Stay Dorong Ekowisata

Minggu, 7 Januari 2024 | 11:07 WIB
Bangunan home stay yang dibangun oleh dinas kehutanan dan lingkungan Hidup Papua, di Kampung Yongsu Desoyo, Ravenirara. (Mboik/ceposonline.com)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Pemerintah provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup terus berupaya mengajak masyarakat di Papua untuk tidak merusak dan merambah hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tetapi bisa dengan memaksimalkan potensi lainnya dari hutan dengan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). 

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray, (JJO) mengatakan, pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ini salah satunya dengan mendorong masyarakat dikampung-kampung dengan memaksimalkan potensi ekowisata yang ada di setiap kampung. 

Karena itu kata dia, pemerintah tidak saja membuat aturan tetapi juga memberikan solusinya. 

"Tahun 2023 di APBD perubahan, kami mendapatkan alokasi anggaran untuk membangun honai, untuk mendorong ekowisata di kampung dan itu dimulai dari kampung saya dan ada beberapa daerah lain yang kita bangun. Saya melihat, banyak potensi ekowisata yang perlu digarap sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya secara ekonomi. Tentu kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak penjabat Gubernur Papua yang telah mendukung kami dalam menyiapkan anggaran untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat" kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (7/1/2024). 

Dia mengatakan, di kampungnya Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, ada potensi wisata alam, air terjun, potensi perikanan, potensi agrowisata terurama buah buahan Mangga, Durian, Rambutan dan lain sebagainya. 

Meski demikian, memang masih dibutuhkan dukungan dari sektor lainya. Terutama infrastruktur jalan, jembatan, jaringan telepon dan internet dan juga pelabuhan rakyat. Semua ini tidak bisa dikerjakan oleh satu bidang dan harus ada kolaborasi dari sektor lain. 

"Jadi intinya, ketika kami sudah bangun honai, di kampung yang punya potensi seperti ini, selanjutnya kita serahkan ke masyarakat. Mungkin dari kota ada yang mau mancing ikan dikampung, atau mau main ke air terjun, atau kalau musim buah datang langsung ke kampung. Disini kita sudah siapkan penginapannya. Masyarakat yang kelola sendiri, dari situ, masyarakat tidak lagi berpikir untuk merusak hutan. Mereka akan berpikir untuk menjaga hutan dan tentunya pendampingan mesti harus kita lakukan terus," bebernya. (*)

Tags

Terkini