CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Pemain Malut United, Yakob Sayuri, berharap laporannya ke Polda Maluku Utara dapat segera diproses, sehingga ada kepastian hukum dari kasus tersebut.
Diketahui, dua pemain Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, resmi mendatangi Polda Maluku Utara untuk melaporkan kasus rasisme yang menimpa keduanya.
Dua pemain asal Papua ini mendapat ujaran kebencian berupa kata-kata rasis usai timnya, Malut United, menang atas Persib Bandung dengan skor 1-0 di akhir pekan lalu.
Perkataan rasis yang diterima dua bersaudara ini tidak disampaikan di stadion, melainkan melalui media sosial.
Si kembar Sayuri sendiri mengaku sudah sering mendapat ucapan berbau rasis.
Namun, kini ujaran rasis yang diterima semakin berlebihan dan parah.
Bahkan, anak dan keluarga merekapun ikut menjadi korban dari ujaran rasis tersebut.
Terkait ungkapan berbau rasis, dirinya tidak mempersoalkan kalau itu ditujukan ke Yance atau Yakob secara pribadi.
Akan tetapi, kata dia, ada yang melakukan ungkapan berbau rasis dan penghinaan terhadap anak kandungnya hingga ke istri, hingga orang tua dan ini sangat berlebihan.
Tak ayal, Yakob bersama saudaranya Yance Sayuri harus mengambil jalur hukum terhadap pelaku menebarkan kata-kata rasis dengan menyebut kata-kata tidak etis, agar bisa bertaubat dan ke depan tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis.
"Kami berharap laporan ke Polda ini bisa diproses secara cepat, sehingga ada kepastian hukum.”
“Karena, kata-kata rasis sebagai orang Papua hitam dan lain-lain bukan saja terhadap dirinya secara pribadi, tetapi keluarga hingga supporter Maluku Utara, Papua hingga orang timur," katanya.
Dirinya juga menyatakan tidak menerima permintaan maaf yang disampaikan oleh pelaku melalui sosial media, karena ejekan dan hinaan berbau ujaran kebencian yang disampaikan itu terlalu berlebihan dan mengarah ke ras.
Dia berharap agar tidak ada lagi supporter yang melakukan tindakan-tindakan seperti ini ke depan, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.