Motonori mengakui bahwa perubahan strategi itu berisiko.
“Kita mengambil risiko lebih dan malah berakhir dengan buruk karena terjadi kesalahan individual.
“Jadi bukan karena (kesalahan) taktik, hanya saja memang momennya tidak tepat,” ujarnya.
“Kita incar skor 2-1, tapi malah mereka yang cetak skor menjadi 1-2 dan 1-3 dalam waktu singkat,” pungkasnya. (*)