Tangisnya pecah ketika video mendiang Ledryk Amto Latuputti, atau yang akrab disapa Daddy, diputar di layar videotron Istora Papua Bangkit.
Almarhum Ledryk Amto Latuputti merupakan pemilik Blacksteel Papua.
Ia meninggal pada 2024 lalu.
Bagi Evan, sosok almarhum Ledryk Amto Latuputti begitu berpengaruh dalam kariernya.
Tangisnya pecah ketika mengenang kebersamaannya dengan almarhum Ledryk semasa masih berseragam Blacksteel.
Baca Juga: Evan Soumilena: Ada Kebanggaan Bisa Main di Rumah Sendiri
Diketahui selama 7 tahun berseragam Blacksteel, tepatnya pada 2017-2024.
Selepas laga melawan Blacksteel, Evan Soumilena yang lebih dikenal sebagai Evan Movic tak bisa menyembunyikan emosinya.
Saat konferensi pers, ia tampak berusaha menahan tangisnya ketika menjawab pertanyaan.
"Saya tidak bisa bicara apa-apa. Bukan apa, tapi saya ada sampai saat ini karena beliau. Saya rasa terlalu berat sekali," ucap Evan dengan suara bergetar, mencoba menahan tangisnya.
Baca Juga: Evan Soumilena Buka-bukaan soal Laga Lawan Blacksteel Papua
Meski hatinya diliputi kesedihan mendalam, Evan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baginya, berada di Papua dalam ajang Papua Futsal League bukan sekadar pulang kampung, melainkan juga tentang menjaga kehormatan sebagai pemain futsal profesional.
"Ya, kaya yang disampaikan tadi, saya sedih saat pertandingan, itu wajar untuk saya. Tapi kembali lagi, sebagai pemain profesional, saya harus bisa posisikan diri."
"Saya datang sebagai tamu dan saya sudah berhasil menjalankan tugas saya," tutup Evan.