• Senin, 22 Desember 2025

Tidak Lolos Seleksi CPNS, Ratusan Solidaritas Pencari Kerja OAP Gelar Aksi Demo

Photo Author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 15:19 WIB
Masyarakat Papua Selatan yang mengatasnamakan diri Solidaritas Pencari Kerja Orang Asli Papua saat menggelar aksi demo damai di Libra sebelum menuju kantor DPR Provinsi Papua Selatan, Rabu (18/6/2025) (CEPOSONLINE.COM/SULO)
Masyarakat Papua Selatan yang mengatasnamakan diri Solidaritas Pencari Kerja Orang Asli Papua saat menggelar aksi demo damai di Libra sebelum menuju kantor DPR Provinsi Papua Selatan, Rabu (18/6/2025) (CEPOSONLINE.COM/SULO)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Sekitar 200 masyarakat Papua Selatan yang mengatasnamakan diri Solidaritas Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) menggelar aksi demo damai ke DPR Provinsi Papua Selatan, Rabu (18/6/2025). 

  Mereka menuntut hak mereka sebagai orang asli Papua Selatan atas hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2024 yang menurut mereka belum terpenuhi. 

Namun sebelum mendatangi Kantor DPRP Papua Selatan yang ada di Jalan Yobar I Merauke, ratusan pendemo yang menurut mereka telah mewakili Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat itu terlebih dahulu kumpul di Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke. 

Selain melakukan orasi secara bergantian, mereka juga membentangkan puluhan pamlet yang berisi aspirasi atau tuntutan mereka kepada pemerintah. Diantaranya, Provinsi Papua Selatan hadir untuk orang asli Papua maka itu harus prioritaskan kami dalam test CPNS. Pemerintah Provinsi Papua Selatan segera buka jalur khusus test CPNS bagi OAP di Papua Selatan. Isi pamlet lainnya, disentralisasi haruskan OAP jadi tuan di negerinya sendiri. Kami dari forum solidaritas meminta dengan tegas kepada pemerintah Provinsi Papua Selatan segera copot BKPSDM, dan sejumlah sis pamplet lainnya.  

    Koordinator Lapangan Sisilia Agustina mengatakan, aksi ini pihaknya lakukan setelah 2let melakukan audiens, dimana 2 kali di kantor gubernur dan audiens ketiga di kantor DPR.3 kali audiens dengan pemerintan dan DPRP namun tidak ada solusi dan kebijakan. 

‘’Kami 2 kali audiens dengan pemerintah dan 1 kali dengan DPRP tapi tidak ada solusi dan kebijakan kepada kami. Maka langkah selanjutnya adalah turun ke jalan menyuarakan hak-hak kami anak-anak asli Papua,’’ kata Sisilia dengan suara lantang. 

Sisilia mengatakan, pihaknya sebagai anak-anak asli Papua Selatan ingin bekerja, namun tidak diberikan ruang. ‘’Kenapa kami tidak diberikan ruang. Sekarang kami datang menuntut kami punya hak sebagai anak-anak asli yang lahir dan besar di sini, tumpah darah disini, Papua Selatan,’’ tandasnya. 

Setelah melakukan orasi di tempat tersebut, kemudian sekira pukul 11.30 WIT, para pendemo tersebut dengan tertib melakukan long march menuju gedung DPRP Papua Selatan menyampaikan aspirasi mereka. 

Sekadar diketahui, dalam penerimaan CPNS yang dilakukan Pemprov Papua Selatan dengan kuota 1.000 orang dimana 80 persen untuk orang asli Papua dan 20 persen untuk non Papua. 

Dari 80 persen atau 800 orang yang akan diterima itu, ternyata 203 formasi atau jabatan diantaranya tidak ada pendaftarnya. Otomatis yang diterima hanya 597 orang dan telah diumumkan Pemerintah Provinsi Papua Selatan siapa-siapa yang lolos tersebut lewat akun masing-masing peserta test CPNS. Sementara untuk non Papua, dari 200 formasi, yang 10 jabatan diantara tidak ada pendaftaranya, sehingga yang lulus hanya 190 orang. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lucky Ireeuw

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Ikut Perangi Stunting, TSE Group Raih Genting Award

Selasa, 16 Desember 2025 | 14:44 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB
X