CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Papua masih menyumbang separuh kasus malaria nasional. Hal ini terungkap saat kegiatan Asia Pacific Leader Summit di Bali, 16–17 Juni yang dihadiri langsung Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong.
Data menunjukkan bahwa Papua mencatat 48,2 persen dari total kasus malaria di Indonesia. Sedangkan secara keseluruhan prevalensi malaria di tanah Papua mencapai 92,9 persen.
Gubernur Ramses menjelaskan jenis malaria yang paling dominan di Papua adalah malaria tropika (Plasmodium falciparum) dengan persentase lebih dari 60 persen, diikuti malaria tertiana dan infeksi campuran.
“Situasi ini butuh penanganan serius, upaya eliminasi malaria di Papua memerlukan penanganan yang lebih terfokus dan terintegrasi,” ungkap Ramses dalam forum tersebut, Rabu (18/6/2025).
Ramses menilai tantangan ini tidak bisa dihadapi sendiri, melainkan kerja bersama antarkepala daerah, peningkatan kesadaran masyarakat, dan kerja lintas sektor yang kuat.
“Saya berharap pertemuan ini menghasilkan dukungan konkret untuk wilayah-wilayah berisiko tinggi. Papua tidak boleh dibiarkan menghadapi beban malaria ini seorang diri,” ungkapnya.
Gubernur Ramses juga menekankan pentingnya membangun solidaritas regional antarprovinsi dan kabupaten di Tanah Papua dalam memerangi malaria secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Seluruh pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan global untuk memperkuat sinergi demi menciptakan Papua bebas malaria,” imbuhnya.
Forum ini dihadiri oleh Menkes RI, Wamendagri, dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. SBY hadir sebagai Penasehat Khusus APLMA dan anggota Dewan Eliminasi Malaria Global.
Para gubernur se-Tanah Papua dan sejumlah bupati turut serta dalam pertemuan ini. Forum ini diharapkan menjadi momentum untuk mempercepat eliminasi malaria di Asia Pasifik. (*)