JAYAPURA - BPS Provinsi Papua mencatat, pada bulan Maret 2021, Impor Papua alami penurunan.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina menjelaskan, Impor Papua pada April 2021 tercatat senilai US$21,89 juta atau menurun 33,46 persen bila dibandingkan impor pada Maret 2021 yang senilai US$32,89 juta.
"Impor 10 golongan nonmigas utama pada April 2021 tercatat senilai US$11,85 juta atau menurun 17,8 persen bila dibandingkan Maret 2021 yang sebesar US$ 14,42 juta," ujarnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.
Diakuinya, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 33,46 persen. Dipengaruhi oleh impor migas yang turun sebesar 55,43 persen (turun US$9,18 juta) dan impor nonmigas yang turun 11,20 persen.
"Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai US$3,59 juta atau sebesar 24,75 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas," tambahnya.
Sementara itu, impor dari tujuh negara utama pada April 2021 tercatat sebesar US$20,34 juta atau turun 37,35 persen dibanding Maret 2021.
"Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada April 2021 adalah Australia senilai US$11,96 juta (54,64 persen), Singapura dengan impor senilai US$7,38 juta (33,71 persen), dan Filipina senilai US$1,12 juta (5,14 persen)," terangnya.
Ditambahkan, Impor Papua pada April 2021 tercatat senilai US$21,89 juta berupa impor migas senilai US$7,38 juta dan impor nonmigas senilai US$14,51 juta. (ana/ary)