JawaPos.com-Kiper Persija Andritany Ardhiyasa langsung berlari menuju wasit Oki Dwi Putra ketika gol Marko Simic dianulir pada injury time. Sebagai kapten, dia tidak terima gol tersebut dianulir. Bagi dia dan tim, gol itu sah.
Bahkan, setelah pertandingan, Andritany belum berhenti melakukan protes. Dia terus berbicara kepada Oki.
’’Karena tiap kali wasit Oki yang memimpin, Persija selalu dirugikan. Bisa dilihat beberapa pertandingan kami yang wasitnya Oki,’’ ujar Andritany setelah pertandingan.
Ya, penjaga gawang yang akrab disapa Bagol itu wajar melakukan protes keras. Sebab, gol itu yang bisa menyelamatkan Persija dari kekalahan perdana di BRI Liga 1 2021–2022.
Gol tersebut bisa menyamakan kedudukan atas lawannya, Arema FC, di Stadion Manahan, Solo, kemarin (17/10) malam setelah kebobolan lebih dulu pada menit ke-33 melalui tendangan melengkung Carlos Fortes.
’’Kami harus lebih hati-hati dan memberikan tekanan lebih kepada wasit agar tidak sembarangan lagi kepada Persija,’’ tegasnya.
Andritany juga mempertanyakan kenapa wasit seperti Oki masih ditunjuk untuk memimpin pertandingan di Liga 1. ’’Disanksi atau tidak, saya serahkan kepada Komite Wasit PSSI. Tapi, kalian bisa menilai sendiri bagaimana kepemimpinannya tadi (kemarin),’’ lanjutnya.
Kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit juga disampaikan pelatih Persija Angelo Alessio. Menurut dia, skuadnya bermain lebih baik dari Arema FC. Layak menang.
’’Saya sulit berkata-kata soal wasit. Kami tidak butuh bantuan dari wasit. Kami hanya butuh laga yang adil,’’ harapnya.
Selain gol yang dianulir, Alessio menyebut Macan Kemayoran seharusnya mendapat hadiah penalti pada babak pertama. Lalu, dia juga heran dengan perpanjangan waktu babak kedua yang hanya tiga menit. ’’Banyak pelanggaran di lapangan, kenapa tambahan waktu hanya tiga menit,’’ ujarnya.
Alessio menegaskan, dirinya bukan tipikal pelatih cengeng. Bukan tipikal pelatih yang mencari alasan tiap kali timnya kalah. ’’Tapi hari ini (kemarin) kami tidak layak kalah,’’ jelasnya.
Di seri 1 lalu, beberapa kali keputusan wasit juga mendapatkan protes dari peserta kompetisi.
Di luar kontroversi keputusan wasit, dalam laga tadi malam Persija gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Tepatnya pada menit ke-68 ketika striker Arema Kushedya Hari Yudo mendapat kartu kuning kedua.
Karena itulah, pelatih Arema FC Eduardo Almeida enggan mengomentari soal wasit. Dia juga tidak mau bicara apakah kartu kuning kedua bagi Yudo itu layak atau tidak.