Elisabeth menambahkan, selama ini kegiatan budaya di Mimika lebih banyak berfokus pada Amungme dan Kamoro.
Namun, tahun ini pihaknya memperluas cakupan agar mencerminkan semangat kebersamaan dalam satu bingkai kebangsaan.
“Kami melibatkan seluruh paguyuban yang ada di Kabupaten Mimika. Kami menghadirkan tim-tim tari, pengrajin ukir, pengrajin anyaman, dan berbagai sanggar seni, serta menampilkan beragam suku dengan pakaian adat dari seluruh Indonesia,” kata Elisabeth.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kita semua yang datang dan hidup di Mimika harus bersatu-padu membangun daerah ini, bergandengan tangan sebagai bagian dari Nusantara Indonesia. Itulah mengapa kegiatan ini kami beri tema Berwawasan Nusantara,” pungkasnya. (*)