Johannes menegaskan bahwa di Mimika semua orang hidup berdampingan maka sudah sepatutnya menjaga rumah ini secara bersama.
Berkaitan dengan ini juga, Johannes pun menekankan empat poin utama, yaitu menghargai dan menghormati yang punya rumah, menjaga rumah ini tidak boleh rusak, bocor, dan lain-lain, orang yang tinggal dalam rumah ini harus sehat, harus cerdas, harus aman, harus damai dan tidak boleh lapar, serta dengan perbedaan yang ada kita semua harus gunakan dengan baik untuk membangun secara bersama dengan semboyan “Eme Neme Yauware”.
“Artinya “Eme Neme Yauware” tidak diganti, tidak dihapus. Justru ini semangatnya. Ini motto hidup. Ini semboyan. “Mimika Rumah Kita” adalah brand, tagline, seperti daerah lain, buat brand. Contoh, dulu Kokonao disebut kota buaya, Kaimana kota senja, Fak-fak kota pala,” tegas Johannes.
“Jadi sekali lagi yang buat pendapat “Eme Neme Yauware” dihapus, itu salah besar.”
“Jadi jangan terprovokasi dari pihak lain yang mau menghancurkan kita, mau memecah belah kita,” pungkasnya. (*)