CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Saat ini berbagai kalangan menyuarakan penolakan Program Strategis Nasional khususnya pemilik hak ulayat melalui cetak 1 juta hektar sawah di Merauke.
Menanggapi berbagai penolakan, Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Andy Setyawan menegaskan bahwa penolakan yang dilakukan tersebut tidak akan membatalkan program PSN di Merauke.
‘’Meski ada penolakan tapi PSN akan tetap jalan. PSN tetap berjalan. Kita tidak bergeming dengan adanya oknum yang melakukan penolakan itu. PSN tetap jalan dan food estate di Wanam akan tetap berjalan karena itu untuk kepentingan Bersama. Untuk kepentingan umum dan kepentingan bangsa dan negara,’’ tandas Danrem Andy Setyawan kepada wartawan di Merauke, Rabu (23/9).
Jenderal bintang satu itu mengaku tidak akan menyalahkan orang-orang yang menolak PSN itu. Namun menurutnya, penolakan hanya dilakukan oleh sejumlah orang.
‘’Secara umum, masyarakat disini (Merauke,red) selaku pemilik hak ulayat tanah tersebut sangat mengharapkan dengan adanya program cetak sawah itu. Sudah banyak, tuan dusun, yang pemilik hak ulayat seperti di Muting ingin areal sawahnya bisa segera diolah menjadi sawah. Karena saat menjadi sawah, tidak ada tanah ulayat yag diambil. Rakyat tetap menjadi pemilik hak ulayat,’’ tandasnya.
Danrem menjelaskan bahwa penolakan PSN itu dilakukan beberapa orang maupun LSM. Namun ada juga yang melakukan penolakan itu tidak punya hak ulayat.
Namun secara umum, dengan pemilik hak ulayat, lanut Danrem, sangat mengharapkan program kegiatan food estate tersebut dijalankan. Karena menurutnya, program food estate yang dilaksanakan di Merauke justru kedepan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan.
‘’Kalau dilakukan sendiri baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten tentunya tidak akan mampu membangun jalan. Membuka isolasi dari Waan sampai ke Muting dan nanti sampai ke Tanah Merah. Tidak akan mampu pemerintah provinsi membangunnya dan ini ada kesempatan emas yang dilakukam pemerintah pusat untuk membuka jalur dari tempat-tempat terisolasi itu,’’ katanya.
Lanjutnya, seperti dari Salamepe, Nakias, Okaba, Ngguti dan dilanjutkan dengan adanya pembangunan jembatan di Tamulik. Pembangunan jembatan Tamulik itu membuka akses dari Salor ke Tamulik ke Nakias sampai ke Salamepe dan akan terhubungan dengan jalan.
‘’Mungkin saat ini belum tapi itu menjadi program prioritas dari PU untuk melaksanakan pembangunan jalan itu dan nantinya kita rasakan sama-sama,’’ terangnya.
Soal sosialisasi kepada masyarakat pemilik hak ulayat, Danrem Andy Setyawan menjelaskan jika sosialisasi itu sudah dilakukan dari tahun 2024.
‘’Tapi seperti yang saya sampaikan bahwa ada beberapa teman kita yang memprovokasi untuk menolak PSN. Namun saya sampaikan bahwa itu haknya dari teman-teman kita untuk memprovokasi. Namun disini saya sampaikan, program Merauke menjadi lumbung pangan nasinonal tidak boleh berhenti dan tidak boleh gagal hanya karena beberapa oknum yang berusaha memberikan provokasi-provokasi supaya tidak berjalan,’’ tandasnya. (*)