• Senin, 22 Desember 2025

Komunitas LGBT di Merauke Salah Satu Penyumbang Meningkatkan HIV-AIDS

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 18:42 WIB
Epaienetus Wuryanto. Ceposonline.com/Sulo
Epaienetus Wuryanto. Ceposonline.com/Sulo

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Kendati sangat tertutup, namun Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kabupaten Merauke ternyata terus meningkat. Perilaku dari komunitas LGBT ini ternyata menjadi salah satu penyumbang angka HIV-AIDS di Kabupaten Merauke.

Bagian Program dan Keuangan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Merauke Epaienetus Wuryanto memperkirakan jumlah komunitas LGBT khususnya gay di Merauke ini diperkirakan antara 600-800 orang.

‘’Kelompok ini menjadi salah satu penyumbang HIV-AIDS di Kabupaten Merauke,’’ kata Epaienetus Wuryanto ditemui Ceposonline di Sekretariat KPA Merauke baru-baru ini.

Karena itu, lanjut dia, salah satu perhatian dari KPA Merauke dan LSM yang peduli HIV-AIDS di Merauke ini adalah komunitas LGBT tersebut. Pasalnya, komunitas LGBT ini meski sangat aktif namun tertutup. Kecuali mereka yang bertindak sebagai perempuan masih mau terbuka. Tapi, yang bertindak sebagai laki-laki cenderung menjaga diri dan privasinya.

‘’Kami dapatkan data dari mereka yang bertindak sebagai perempuan. Tapi, yang bertindak sebagai laki-laki sangat tertutup. Dia menjaga privasinya, karena pekerjannya dan keluarga mereka. Sebab, ada diantara mereka itu yang sudah berkeluarga dan sebagian memang masih lajang,’’ katanya.

Epaienetus Wuryanto menjelaskan alasan mereka masih sangat tertutup.Menurutnnya, mereka sangat tertutup karena berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan keluarganya.

‘’Kalau waria sangat terbuka. Tapi kalau gay ini sangat tertutup. Mereka mau terbuka setelah diketahui positif HIV. Disitulah baru dia terbuka kalau selama ini berhubugan dengan sesama laki-laki,’’ jelasnya.

Apalagi lanjutnya, sasaran dari gay tersebut adalah anak-anak remaja mulai SMP dan SMA. ‘’Ada tiga tingkatan, yunior, senior dan paling senior. Nah, yang yunior ini belum tahu apa-apa. Tapi setelah merasa nyaman, merasa nikmat dan merasa dibiayai dan mendapat perhatian akhirnya keterusan dan berlanjut menjadi gay,’’ terangnya.

Berkaitan dengan itu, Epaienetus Wuryanto, mengimbau dan mengharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka terutama saat menginjak remaja dan dewasa. Jangan sampai terjerumus dalam komunitas tersebut. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Weny Firmansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X