• Senin, 22 Desember 2025

Banjir Isolasi Kampung Tomerau Dua Pekan, Warga Dilaporkan Kehabisan Bahan Makanan dan Kesulitan Pengobatan

Photo Author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 14:43 WIB
Salah satu warga yang mencoba menerobos membawa Bama dengan menggunakan sepeda motor di Kampung Tomerau (Ceposonline.com/Istimewa)
Salah satu warga yang mencoba menerobos membawa Bama dengan menggunakan sepeda motor di Kampung Tomerau (Ceposonline.com/Istimewa)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir membuat akses jalan ke Kampung Tomerau, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, terputus total. Sebanyak 116 kepala keluarga di kampung kini dilaporkan terisolasi dan mengalami krisis bahan makanan lebih dari dua minggu.

Hendi Kapresy, tokoh pemuda Distrik Naukenjerai, mengaku sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Pada Jumat (11/Juli2025). Ia bahkan berusaha keras mencari sinyal dari kampung untuk menghubungi media dan mengabarkan keadaan warganya.

"Jaringan di kampung susah sekali, tapi saya berusaha cari sinyal supaya kabar ini sampai. Warga Kampung Tomerau sudah lebih dari dua minggu kehabisan bahan makanan. Kios-kios tutup karena tidak bisa belanja ke kota. Masyarakat benar-benar kesulitan," kata Hendi Kapresy, Jumat (11/7/2025).

Selain krisis pangan, layanan kesehatan juga lumpuh. Warga yang sakit di Kampung Tomerau tidak lagi bisa berobat ke Puskesmas Naukenjerai di Kampung Onggaya karena akses jalan terputus total.

"Bukan hanya Tomerau. Di Kampung Kuler, Onggaya, dan Tomer, harga sembako juga naik karena distribusi terganggu. Tapi Tomerau paling parah karena sudah benar-benar terisolasi," katanya.

Sebagai perwakilan pemuda dan masyarakat Distrik Naukenjerai, Hendi mendesak pemerintah segera bertindak.

"Kami sangat berharap ada perhatian serius. Mohon pemerintah Kabupaten Merauke dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan segera menyalurkan bantuan bahan makanan ke Kampung Tomerau, supaya masyarakat tidak terus menderita," pintanya.

Jalan poros menuju kampung tersebut dilaporkan rusak parah dan tak bisa dilalui kendaraan sama sekali. Warga berharap ada bantuan darurat, termasuk pengiriman logistik lewat jalur air atau udara jika diperlukan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X