• Senin, 22 Desember 2025

Sopir Angkot Tolak Kehadiran Maxim di Merauke, DPR Sarankan Hal Ini

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 13:32 WIB
Para sopir angkutan umum yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkutan Kota Provinsi Papua Papua Selatan bersama mobil rental saat aksi penolakan kehadiran driver Maxim ke DPR Papsel, Kamis (19/6/2025) (CEPOSONLINE.COM/SULO)
Para sopir angkutan umum yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkutan Kota Provinsi Papua Papua Selatan bersama mobil rental saat aksi penolakan kehadiran driver Maxim ke DPR Papsel, Kamis (19/6/2025) (CEPOSONLINE.COM/SULO)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE Tolak kehadiran aplikator penyedia layanan jasa transportasi online dalam hal ini Maxim, Asosiasi Sopir Angkutan Kota Provinsi Papua Papua Selatan bersama dengan mobil rental lakukan aksi di DPR Provinsi Papua Selatan, Kamis (19/6/2025).

Kedatangan para sopir angkutan umum yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Angkutan Kota Papua Selatan bersama mobil rental tersebut diterima langsung Ketua DPRP Papua Selatan Heribertus Silubun dan Wakil Ketua II DPRP Papua Selatan Viktorus Ohoiwutun, bersama dengan Ketua Komisi IV DPRP yang membidangi transportasi Moses Kaibu.

Asosiasi angkutan kota memiliki alasan tersendiri atas penolakan kehadiran Maxim.

Menurut Ketua Asosiasi Sopir Angkutan Kota Papua Selatan, Fransiskus Xaverius Sarkol kehadiran driver Maxim di Merauke akan mematikan usaha dari para sopir angkutan umum serta mobil rental di Merauke.

Pasalnya, biaya yang diterapkan Maxim angat murah. Ia mencontohkan, untuk Bandara Mopah Merauke ke Jalan Nowari saja hanya dikenakan tarif Rp 26.000.

Sementara kesepakatan dan tarif yang berlaku selama ini untuk jalur keluar dari Bandara Mopah Merauke dikenakan Rp 100.000.

“Ini akan mematikan kerja kami yang selama ini sudah banyak membantu masyarakat. Dengan tarif yang mereka kenakan itu, akan mematikan kami,” kata Fransiskus.

Alasan lainnya, penolakan tersebut karena Kota Merauke kecil dengan jumlah penduduk sedikit. Berbeda dengan kota-kota besar yang jumlah penduduk cukup besar.  

Mendengar itu, seluruh wakil rakyat yang menerima kedatangan dan aspirasi para sopir tersebut sepakat untuk sementara waktu kehadiran driver Maxim ditangguhkan untuk beroperasi di Merauke.

“Kita tugaskan Ketua Komisi IV bersama anggotanya untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke untuk menjembatani aspirasi teman-teman ini sehingga pemerintah dapat mengeluarkan rekomendasi,”

“Yang berwenang menutup aplikasi itu adalah gubernur. Kami DPR tidak punya kewenangan, hanya punya kewajiban menyuarakan,’’ kata Viktorius Ohoiwutun.

Kendati pimpinan anggota DPRP sepakat menolak kehadiran Maxim, namun Ketua DPRP Heribertus Silibun meminta para sopir angkutan umum dan rental tersebut mulai sekarang juga mulai berbenah dan menyiapkan diri.

Sebab menurutnya, yang namanya perubahan tidak ada yang bisa menahan. 

“Minimal teman-teman memberikan pelayanan yang nyaman kepada penumpang. Kalau mobilnya kotor dibersihkan dengan baik, sehingga penumpang merasa nyaman. Mungkin ada musik, tapi disesuaikan dengan selera penumpang yang ada,’’ tandasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elfira Halifa

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X