• Senin, 22 Desember 2025

Masih Banyak Cerita Rakyat di Merauke Belum Diangkat dan Didokumentasikan

Photo Author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 09:23 WIB
Guru, siswa SMA, SMP dan SD saat mengikuti inseminasi dari Festival Amba Mbembe salah satunya terkait dengan teknik-teknik dalam mendogeng di Merauke, Sabtu (24/5/2025)  (CEPOSONLINE.COM/SULO)
Guru, siswa SMA, SMP dan SD saat mengikuti inseminasi dari Festival Amba Mbembe salah satunya terkait dengan teknik-teknik dalam mendogeng di Merauke, Sabtu (24/5/2025) (CEPOSONLINE.COM/SULO)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Musamus (Unmus) Merauke Ekfindar Diliana mengungkapkan fakta jika masih banyak cerita rakyat atau dogeng di Merauke yang selama ini belum diangkat dan didokumentasikan. Hal ini kata dia jika dibiarkan maka kekayaan budaya di Papua khususnya di Merauke tersebut bisa hilang atau punah.  

‘’Hasil riset yang dilakukan tentang cerita rakyat, ternyata masih banyak cerita rakyat dalam bentuk dogeng atau monolog yang belum diangkat ke permukaan terlebih didokumentasikan dengan baik,’’ kata Ekfindar Diliana seusai memberikan materi teknik-teknik mendogeng atau monolog di Merauke, Sabtu (24/5/2025). 

Festival Amba Mbembe yang dilaksanakan baru-baru ini di Merauke, kata dia merupakan salah satu bagian dalam mengangkat dan melestarikan cerita rakytat di Merauke tersebut, jangan sampai hilang untuk generasi masa depan. 

‘’Sebab, salah satu narasumber dari riset kami menyampaikan bahwa mendongeng ini hanya sampai di generasi mereka dan jarang ditularkan lagi ke generasi muda. Ini menjadi perhatian kita bersama,’’ jelasnya.     

Dikatakan, setiap orang bisa mendogeng atau monolog. Karena inti dari mendogeng itu adalah menceritakan sebuah cerita. Ceritanya tidak sembarang tapi memiliki nilai dan pesan-pesan moral. 

‘’Nah, cerita-cerita ini di Merauke ini dari hasil riset kami sebenarnya banyak tapi itu tadi belum diangkat dan didokumentasikan dengan baik. Padahal potensi cerita-cerita tersebut bisa mejadi bagian dari budaya yang harus dijaga,’’ katanya.  

 ‘’Mengapa harus mendogeng? karena tadi produk cerita rakyat itu harus didogengkan. Cerita rakyat atau mendogeng ini penting. Pertama, melalui mendogeng dapat mengembangkan kreativitas anak dan daya imajinasinya,’’ lanjutnya.

Menurutnya potensi anak-anak di Merauke dalam mendongeng. Bahkan menurutnya, Sebagian dari anak-anak tersebut lebih baik dari dirinya saat mendongeng.

‘’Di Merauke ini kebanyakan dongeng atau cerita rakyat tersebut bertemakan tentang alam. Bagaimana mereka menjaga alam mereka dengan baik untuk gerenasi mereka di masa datang,’’ tambahnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Weny Firmansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X