CEPOSONLINE.COM, MERAUKE-Pemberian makanan gratis bergizi terhadap 1.368 siswa di 7 sekolah yang ada di Kabupaten Merauke untuk sementara dihentikan.
Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Johny Nofriady, dikonfirmasi sehubungan pemberhentian sementara pemberian MBG tersebut, ia membenarkan.
‘’Pemberhentian sementara ini bukan karena ada masalah yang sangat serius, tapi karena adanya perubahan sistem. Awalnya dari Yayasan langsung ke dapur MBG kita di Merauke. Sekarang tidak. Kemarin kami cek tapi belum bisa, mungkin masih ada kendala atau syarat-syarat yang harus dimasukkan yang belum kami masukkan. Jadi ada keterlambatan pembayaran yang masuk ke kita. Karena kita sudah mengatasi sampai 10 hari dan setelah itu tidak bisa lagi, karena costnya terlalu tinggi. Bayangkan dalam 10 hari untuk 3.168 siswa itu sudah berapa,’’ beber Dandim kepada Ceposonline.com, Senin (19/5).
Jadi penghentian sementara pemberian MBG tersebut tandas dia bukan sesuatu yang sangat urgen, tapi hanya karena perubahan system agar lebih baik lagi dalam proses pembayaran, lebih mempermudah lagi dapur untuk pembayaran selanjutnya.
Alasan lainnya, lanjut Dandim, karena saat ini banyak sekolah yang ujian dan meliburkan sebagian siswanya. ‘’Agar tidak ada yang dikasih dan ada yang tidak, maka dihentikan sementara untuk perbaikan sistem pembayaran. Apalagi kalau ujian, anak-anak cepat pulang sementara dari MBG belum siap,’’ jelasnya.
Dandim menjelaskan, seharusnya pemberian MBG tersebut akan dimulai pada hari ini Senin 19 Mei 2025. Namun karena masih ada kendala sistem, maka pemberian MBG tersebut belum dilakukan.
"Tapi masih ada juga siswa yang libur karena ujian,’’ terangnya.
Ditanya lebih lanjut informasi adanya pihak rekanan yang belum dibayar sampai Rp 1 miliar, Dandim membantah hal itu. Karena menurutnya, kerja samanya dilakukan dengan Bulog yang merupakan bagian dari pemerintah.
‘’Mereka masih bisa mengatasinya dan MoU dan PKS yang kita tandatangani hanya 10 hari. Artinya setiap 10 hari dibayarkan. Kalau lewat dari itu kita tidak bisa mengatasinya. Jadi informasi itu tidak benar,’’ tandasnya. (*)