CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Masyarakat yang mendiami 6 kampung di Distrik Waan dilaporkan mengalami krisis pangan.
Ini tak lepas dari banjir rob yang dialami sejak Desember 2024 dan Januari 2025. Kepala Distrik Waan Viktor Mawen dihubungi Ceposonline.com, mengungkapkan, krisis pangan yang dialami masyarakat Distrik Waan di 6 kampung yang berjumlah lebih dari 20.000.
Dampak Banjir membuat tanaman umbi-umbian warga yang menjadi bahan makanan pokok selama ini rusak akibat terendam banjir rob dan banjir air hujan.
‘‘Krisis pangan dialami 6 warga. Tapi, paling parah adalah Kampung Sabon dan Kampung Dafnawaga. Karena banjir yang terjadi sejak Januari sampai sekarang belum surut,’’ katanya.
Krisis pangan ini, lanjut Viktor Mawen diperparah dengan kondisi geografi dan transportasi ke Distrik Waan. Selain karena sarana transportasi bergantung pada pasang surut air. Bahkan terkadang cuaca sangat ekstrim.
Soal bantuan pemerintah ke Distrik Waan, Viktor Mawen mengaku sampai saat ini belum ada. Dan menurutnya, kondisi yang dialami warga di Distrik Waan tersebut terjadi setiap tahunnya.
‘’Sebenarnya, ada rasa malu juga minta-minta terus setiap tahun, tapi kalau tidak begitu warga kami bisa mengalami kelaparan,’’ katanya. Karenanya, jelas dia, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya dengan mulai mengembangkan sagu dimana sejak tahun 2024 bibit sagu Mulai ditanam. (*)