• Senin, 22 Desember 2025

Ini Alasan SD YPPK Hati Kudus Dimerger ke SD Maria Fatima Kelapa Lima

Photo Author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 14:34 WIB
SD YPPK Hati Kudus yang berada satu kompleks dengan SD Maria Fatima di Kelapa Lima Merauke telah dimerger menjadi SD YPPK Maria Fatima Merauke.  (Ceposonline.com/Sulo)
SD YPPK Hati Kudus yang berada satu kompleks dengan SD Maria Fatima di Kelapa Lima Merauke telah dimerger menjadi SD YPPK Maria Fatima Merauke. (Ceposonline.com/Sulo)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- SD Hati Kudus Kelapa Lima Merauke dan SD Maria Fatima Kelapa Lima merupakan 2 sekolah dasar di bawah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Merauke. Kedua sekolah ini bahkan berada di dalam satu kompleks di Jalan Kelapa Satu Merauke atau depan Kantor Distrik Merauke, Kelurahan Kelapa Lima Merauke. Baru-baru ini, viral jika SD Hati Kudus telah ditutup.  

   Ketua Yayasan YPPK Merauke Pastor Aloysius Kelbulan, Pr, ditemui media ini mengungkapkan bahwa SD YPPK Hati Kudus Kelapa Lima tersebut bukan ditutup tapi dimerger dengan SD YPPK Maria Fatima. 

‘’Ada aturan pemerintah dari Kemendagri bahwa jika ada 2 sekolah yang berdekatan maka lebih dijadikan satu. Dan itu yang kita lakukan untuk SD Hati Kudus dan SD Maria Fatima,’’ kata Pastor Aloysius Kelbulan ditemui Ceposonline.com di Merauke, Senin (12/08).  

    Aloysius menjelaskan, SD YPPK Hati Kudus dimerger ke SD Maria Fatima. Nama SD Maria Fatima yang digunakan karena sekolah ini sudah terakreditasi A dan pengelolaannya baik.  

‘’Merger ini juga karena ada alasan-alasan secara internal. Setelah dilakukan evaluasi, sosialisasi dan komunikasi akhirnya diputuskan untuk dilakukan merger untuk meningkatkan kualitas dari sekolah itu lebih baik. Merger ini juga permintaan langsung dari Bapak Uskup Agung Merauke,’’ katanya.   

   Aloysius menjelaskan merger ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan sekolah ini menjadi sekolah seni dan olahraga. Karena sekitar 90 persen anak-anak yang ada di kedua sekolah ini adalah orang asli Papua (OAP). 

‘’Kami mau tingkatkan, bukan hanya diakademisnya tapi juga skill dan keterampilan. Ada pada olahraga dan seni. Karena anak-anak Papua lebih suka kedua bidang ini. Karena kita tidak bisa benahi satu sekolah sementara sekolah yang ada di sebelahnya yang berada dalam stau kompleks dibiarkan. Makanya kita merger menjadi satu,’’ katanya.    

    Untuk menjadi sekolah ini sekolah olahraga dan seni, Pastor Aloysius Kelbulan mengaku telah membangun lapangan bola, lapangan basket dan lapangan volley di dalam sekolah itu. Perbaiki ruang sekolah, manajemen dan menempatkan kepala sekolah yang punya basic olahraga dna seni. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X