• Senin, 22 Desember 2025

Dapatkan Data Lapangan, Ini yang Akan Dilakukan Pemprov Terhadap Perusahaan yang di Demo di Jakarta

Photo Author
- Senin, 17 Juni 2024 | 08:58 WIB
Pj gubernur pps saat dampingi menteri investasi bahlil lahadalia saat meninjau investasi tebu di merauke beberapa waktu lalu (ceposonline.com/SULO)
Pj gubernur pps saat dampingi menteri investasi bahlil lahadalia saat meninjau investasi tebu di merauke beberapa waktu lalu (ceposonline.com/SULO)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Pemerintah Pusat telah memberikan atensi terhadap masalah pengrusakan hutan yang disuarakan oleh masyarakat adat Awyu di Kabupaten Boven Digoel. Bahkan menjadi viral lewat media sosial dengan hastag eyes on Papua.  

   Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menjelaskan bahwa masalah yang terjadi di Kabupaten Boven Digoel tersebut terutama dengan viralnya hastag eyes on Papua, membuat Pemerintah Pusat memberi atensi terhadap masalah tersebut. 

‘’Bapak Menteri juga sudah menanyakan kepada kami karena ini sudah menjadi atensi pemerintah pusat terutama dengan viralnya hastag eyes on Papua sehingga beliau meminta keterangan dan kami sudah sampaikan kepada beliau bahwa kami sudah bertemu dengan masyarakat dan sudah mendapatkan sedikit informasi berkaitan dengan permasalahan yang terjadi,’’ kata Apolo Safanpo menjadi pertanyaan Ceposonline.com, di Merauke, Minggu (16/06/2024). 

     Mantan Rektor Uncen Jayapura ini menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat surat undangan dan mengundang sejumlah perusahaan tersebut di Kabupaten Boven Digoel. Surat undangan pertemuan itu akan dilakukan di Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Rabu (19/06/2024).  

  "Nanti Selasa malam bapak ke sana. Kemudian bermalam dan Rabu pagi kita melakukan pertemuan untuk meminta keterangan agar kita mendapatkan informasi yang benar. Fakta-fakta lapangan yang valid agar kita bisa memberikan kesimpulan yang benar pula. Setelah mendengar pihak perusahaan, kemudian kita mencoba mempertemukan (dengan masyarakat adat,red) supaya kita mencari solusi bersama,’’ katanya.      

   Disinggung apakah perusahaan-perusahaan tersebut sudah operasional atau belum, Pj Apolo Safanpo mengatakan dirinya belum tahu secara pasti. Karena masih simpang siur. 

‘’Karenanya kita akan cek lapangan dan kalau perlu kita akan cek dokumen-dokumennya supaya kita tidak hanya dengar secara lisan informasi seseorang tapi kita bisa melihat bukti-bukti otentitas secara valid supaya kita bisa mnegambil kebijakan yang tepat,’’ tandasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X