CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terutama harga beras yang tembus Rp 20.000 perkilonya, Perum Bulog kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua Selatan menggelar penjualan beras murah.
Penjualan beras murah ini dimulai dari Kelurahan Maro Merauke. Beras yang dipaket setiap 5 kg itu dijual dengan harga Rp 53.000 atau rata-rata Rp 10.000 per Kg.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke Paino menjelaskan penjualan beras murah ini dalam rangka menekan angka inflasi yang cukup tinggi serta persiapan memasuki bulan puasa bagi umat Muslim di Papua Selatan.
‘’Dengan gerakan ini diharapkan harga beras nantinya bisa stabil kembali di kisaran harga Rp 14.000 perkilonya,’’ katanya.
Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengatakan, penjualan beras murah ini akan dilaksanakan di 11 kelurahan yang ada di Kabupaten Merauke dimana setiap kelurahan akan mendapatkan kuota 5 ton beras dengan harga Rp 53.000 dalam setiap kemasan 5 kg.
‘’Selain beras murah ini, juga akan ada beras gratis yang diberikan kepada masyarakat kita yang kurang mampu yang pembagiannya akan dimulai besok. Tapi untuk beras gratis ini, khusus bagi warga yang memang terdata dari Kementrian Sosial RI,’’ katanya.
Mantan Rektor Uncen tersebut menjelaskan, kelangkaan beras yang terjadi sekarang yang berimbas pada harga yang cukup tinggi akibat pengaruh global yang menyebabkan produksi pertanian turun sehingga terjadi kelangkaan beras di pasar.
"Kelangkaan beras ini menyebabkan harga tinggi yang berimbas pada masalah daya beli masyarakat juga turun,’’ katanya.
Karena itu, Pj Gubernur Apolo Safanpo mengharapkan para lurah untuk mendata warga yang betul-betul kurang mampu sehingga bantuan yang diberikan pemerintah akurat dan tepat sasaran.
Ditambahkan, penjualan beras murah ini juga akan dilakukan di Kabupaten Boven Digoel, Mappi dan Asmat yang merupakan cakupan wilayah Provinsi Papua Selatan. (*)