• Senin, 22 Desember 2025

Puluhan Mahasiswa STK Santo Yakobus Jalani Pemeriksaan HIV

Photo Author
- Sabtu, 24 Februari 2024 | 08:55 WIB
Puluhan mahasiswa dan mahasiswi STK Santo Yakobus Merauke saat menjalani pemeriksaan HIV di Kampus STK Santo Yakobus Merauke, Sabtu (24/02/2024)   (Ceposonline.com/Sulo)
Puluhan mahasiswa dan mahasiswi STK Santo Yakobus Merauke saat menjalani pemeriksaan HIV di Kampus STK Santo Yakobus Merauke, Sabtu (24/02/2024) (Ceposonline.com/Sulo)

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Puluhan atau sekitar 70 mahasiswa mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Katolik Santo Yakobus Merauke menjalani pemeriksaan HIV di Kampus STK Santo Yakobus Merauke, Sabtu (24/02/2024). 

    Pemeriksaan ini atas kerja sama antara KPA Merauke, Pusat Kesehatan Reproduksi, dan Yayasan Pelangi Maluku Kabupaten Merauke. 

 Petugas Harian Yayasan Pelangi Merauke Epainetus Wuryanto di sela-sela pemeriksaan mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan ini adalah VCT. 

"Pemeriksaan. Test sukarela HIV dan IMS dengan melibatkan sekitar 70 mahasiswa mahasiswi," kata Epainetus. 

 Menurutnya, pemeriksaan ini dapat dilakukan setelah sebelumnya pihaknya melakukan penyuluhan tentang HIV kepada para mahasiswa tersebut dan mereka tertantang untuk melakukan pemeriksaan. 

"Kita juga berikan tantangan kepada mereka kalau mereka memang mau melihat status kesehatan mereka, apakah bebas HIV atau tidak maka satu satunya adalah melakukan pemeriksaan. Mereka tertantang dan hari ini mereka melakukan pemeriksaan secara sukarela," jelasnya. 

    Dikatakan, penularan HIV khususnya di Papua selama ini sebagian besar karena perilaku lewat hubungan seks, namun tidak seluruhnya orang tertular karena hubungan seks tersebut. Tapi, ada juga yang bisa tertular melalui donor darah, jarum suntik dan sebagainya. 

 Epainetus menjelaskan bahwa apapun hasil dari pemeriksaan yang dilakukan ini sifatnya rahasia yang hanya dapat diketahui oleh yang bersangkutan dan pendampingnya nanti. "Tentu akan kita dampingi mereka jika ada diantara yang tertular atau IMS, tapi harapan kita semua negatif, " jelasnya. 

Ditambahkan, pemeriksaan yang dilakukan ini sebenarnya untuk mengetahui status seseorang secara dini apakah tertular atau tidak. 

 "Lebih cepat ditemukan lebih bagus, karena penanganannya lebih mudah dibanding kalau sudah parah, " tambahnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sundari Sulistyani

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB
X