CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Enam dari 12 keluarga Teroris yang ditangkap di Merauke dan telah diproses di Jakarta, kini telah selesai menjalani masa pidana dan sudah dikembalikan ke masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Densus 88 Papua Kombes Polisi I Putu Gede Surya Putra Mustika, SIK, MIK, kepada wartawan di Merauke, Kamis (22/02/2024).
"Memang benar bahwa beberapa tahun lalu kita pernah melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana teror dan sebagian dari mereka saat ini telah menjalani hukumannya dan kembali ke masyarakat. Tugas kami dari Densus adalah melakukan upaya pengawasan dan membangun kesadaran masyarakat supaya masyarakat memiliki peran aktif mencegah berkembangnya kembali paham-paham radikal, intoleran yang nantinya bisa bertransformasi menjadi terorisme,’’ tandasnya.
Dikatakan, tidak setiap orang yang radikal maupun intoleran mejadi teroris. Tapi, orang pernah melakukan tindakpidana teror didahului atau didasari pemahaman yang radikal dan intoleran. ‘’Bagi mereka yang sudah selesai menjalani hukumannya. Kami telah melakukan asesmen atau penilaian bagi mereka yang sudah kembali ke masyarakat sebagai mantan narapidana bahwa mereka sudah menerima NKRI, mau menerima Pancasila sebagai ideologi negara dan sudah memahami bahwa dalam operasional negara ini perlu ada aturan yang disebut UUD 1945 dan paling penting bahwa mereka mau menerima fakta bahwa akta ini adalah hidup dalam Bhinneka tunggal Ika. Beda suku, agama , beda aliran kepercayaan tapi kita satu Indonesia. Itu yang paling penting,’’ katanya.
Tugas masyarakat setelah keluar dari lembaga adalah menerima mereka. Masyarakat tidak perlu menjadi teroris berikutnya dengan menolak atau melakukan tindakan diskrimatif terhadap mantan Narapidana pidana teroris maupun keluarganya.
Ditanya lebih lanjut adanya pelaku teroris dari daerah Jawa maupun Sulawesi yang sebagian lari ke Merauke, I Putu Gede Surya Putra Mustika mengatakan bahwa informasi tersebut perlu disikapi benar tidaknya terlepas dari hasil pantauan yang dilakukan Densus 88.
"Tapi kami perlu sampaikan bahwa sampai saat ini situasi Kamtibmas di Merauke dalam konteks terorisme dapat dikatakan moderat. Dalam artian aman terkendali, namun tetap waspada. Masalanya apakah ada yang lari atau tidak, saya sampaikan namanya orang lari bisa saja. Tidak hanya Merauke tapi bisa saja kemana saja. Karena sifat unik kejahatan terorisme ini sifatnya transnasional dan didasari ideologi. Tapi, harus disadari terorisme itu bisa terjadi dimana sjaa dan siapa saja dan kita punya peran penting untuk melakukan pencegahan secara bersama,’’ pungkasnya. (*)